Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas Sampah Yogyakarta Tertunda Masuk TPS, Normalisasi Perlu Sepekan

Saat ini kondisi seluruh TPS di Kota Yogyakarta sudah dipenuhi dengan tumpukan sampah yang melebihi kapasitas.
Warga melintasi deretan gerobak sampah yang di parkir di depan pasar Ngasem, Jogja, Sabtu (11/04/2020). Menumpuknya sampah di tempat sampah sementara itu akibat penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Piyungan, Bantul. Masyarakat diharapkan dapat menyimpan dulu sampah di rumah masing-masing hingga pengangkutan sampah normal kembali./JIBI-Desi Suryanto
Warga melintasi deretan gerobak sampah yang di parkir di depan pasar Ngasem, Jogja, Sabtu (11/04/2020). Menumpuknya sampah di tempat sampah sementara itu akibat penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Piyungan, Bantul. Masyarakat diharapkan dapat menyimpan dulu sampah di rumah masing-masing hingga pengangkutan sampah normal kembali./JIBI-Desi Suryanto

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta membutuhkan waktu sekitar satu pekan untuk melakukan normalisasi seluruh tempat pembuangan sementara dari sampah yang menggunung akibat Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan di Kabupaten Bantul ditutup sementara.

“Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan ditutup sementara sejak Jumat (18/12) hingga hari ini. Jika TPST dibuka kembali, maka butuh waktu satu pekan untuk menormalkan kondisi seluruh tempat pembuangan sementara (TPS) dari tumpukan sampah,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Haryoko di Yogyakarta, Senin (21/12/2020).

Menurut dia, saat ini kondisi seluruh TPS di Kota Yogyakarta sudah dipenuhi dengan tumpukan sampah yang melebihi kapasitas dan dimungkinkan masih ada sisa sampah dari permukiman warga yang belum sempat dibuang ke TPS.

Petugas DLH Kota Yogyakarta kemudian diturunkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan di TPS karena sampah mulai mengeluarkan bau tidak sedap. Sampah yang berada di TPS rata-rata sudah berusia lima atau enam hari.

Sejak Jumat (18/12), DLH Kota Yogyakarta meminta warga untuk tidak membuang sampah ke TPS terlebih dulu dan menyimpan sampah di rumah. Sampah baru bisa dibuang kembali ke TPS terdekat apabila TPST Piyungan sudah dioperasionalkan kembali.

Di Kota Yogyakarta terdapat sekitar 140 unit TPS, namun sebagian besar memiliki kapasitas terbatas yaitu sekitar dua meter kubik. Hanya ada 70 unit TPS dengan kapasitas penampungan cukup besar dengan 12 di antaranya yang mampu menampung sampah hingga empat rit.

Penutupan TPST Piyungan untuk kesekian kalinya dilakukan karena adanya protes dari warga sekitar yang kemudian menutup tempat pembungan sampah tersebut.

Warga berharap, dermaga untuk menurunkan sampah dari truk dilebarkan sehingga mempercepat proses penurunan sampah agar tidak ada lagi antrean truk ke TPST Piyungan. Antrean tersebut juga dikeluhkan warga sekitar.

“Sudah ada komunikasi dengan Pemerintah DIY yang sepakat untuk melebarkan dermaga. Pekerjaan tersebut diperkirakan selesai pada Senin (21/12) sehingga TPST bisa dibuka kembali pada Selasa (22/12),” katanya.

Haryoko mengatakan, penutupan TPST Piyungan sangat berdampak pada Kota Yogyakarta yang sama sekali tidak memiliki alternatif tempat untuk pembuangan sampah.

“Sekitar 60 persen sampah yang dibuang ke TPST Piyungan berasal dari Kota Yogyakarta. Jika TPST ditutup, maka yang akan merasakan dampak paling berat adalah di Kota Yogyakarta,” katanya.

Saat ini, volume sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta rata-rata mencapai 360 ton per hari. Sekitar 60 persennya adalah sampah organik.

“Yang bisa dilakukan saat ini adalah mendorong masyarakat untuk mengelola sampah sejak dari rumah tangga. Memanfaatkan sampah organik menjadi kompos dan anorganik dibawa ke Bank Sampah untuk mengurangi volume sampah ke TPST Piyungan,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper