Bisnis.com, SRAGEN - Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menyiapkan lahan sedikitnya 200 hektare untuk pengembangan industri berbasis ecogreen atau industri yang ramah lingkungan.
Sekretaris Daerah Pemkab Sragen, Tatag Prabawanto mengatakan untuk meningkatkan investasi di Sragen ini, Pemkab Sragen telah melakukan perubahan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk lokasi-lokasi yang tepat dijadikan lahan industri.
“Kami telah melakukan perubahan RTRW pada 2019 untuk menarik investasi di Sragen, sehingga ada animo investor yang masuk ke sini, dan industri yang pertama masuk sejak perubahan tata ruang ini dipioniri oleh Blesscon, dan harapannya Blesscon menjadi trigger bari perusahaan lain,” katanya di sela-sela Blesscon media visit, Selasa (23/2/2021).
Dia mengatakan meski telah menyediakan lahan hingga ratusan hektar, tetapi Pemkab Sragen akan lebih selektif dalam memberikan izin investasi terutama bagi industri yang menghasilkan limbah.
“Kami paling menentang industri yang menghasilkan banyak limbah, terutama limbah cair karena kita di Sragen punya waduk Kedungombo yang menjadi nyawa untuk lahan persawahan, kan Sragen menjadi produsen beras terbesar,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, Pemkab Sragen juga berharap dari investasi industri yang masuk ke Sragen bisa menyerap tenaga kerja lokal atau dengan industri padat karya mengingat kondisi saat ini banyak PHK akibat pandemi Covid-19.
Dia berharap industri padat karya masuk ke Sragen untuk meredam ledakan pengangguran dan kemiskinan yang timbul akibat pandemi. Salah satu sektor yang terpukul akibat pandemi dan berdampak pada pemutusan hubungan kerja adalah industri tekstil.
Tatag memastikan soal perizinan investasi di Sragen akan dipermudah dan tidak akan bertele-tele agar bisa membantu menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga Sragen, khususnya yang terdampak pandemi.
“Kami tidak akan bertele-tele karena bupati juga punya komitmen dan kami was-was dengan ledakan pengangguran dan kemiskinan,” imbuhnya.