Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekanan Pertumbuhan Ekonomi Jateng Bertambah, Ini Cara Mengatasi

Waktu untuk mempertahankan tingkat konsumsi ini hanya tersisa 1,5 bulan, mengingat sekarang sudah pertengahan Agustus.
Grafik pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, sumber pertumbuhan signifikan salah satunya pengeluaran konsumsi rumah tangga, yang diyakini bakal terimbas PPKM./BPS
Grafik pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, sumber pertumbuhan signifikan salah satunya pengeluaran konsumsi rumah tangga, yang diyakini bakal terimbas PPKM./BPS

Bisnis.com, SEMARANG - Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan III/2021 diyakini bakal lebih berat seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang bakal menekan laju perekonomian. Namun demikian, problem ini bisa dikurangi bilamana pemerintah mampu mempercepat belanja daerah.

Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan pembatasan pergerakan manusia akan menyebabkan konsumsi triwulan III/2021 tidak sebaik sebelumnya.

"Konsumsinya harus diantisipasi. Pemerintah megang sendiri anggarannya. Belanja operasional bisa direalisasikan. Belanja barang bisa direalisasikan dengan segera," jelasnya dalam diskusi pertumbuhan ekonomi Jateng, Selasa (10/8/2021).

Sentot mengingatkan waktu untuk mempertahankan tingkat konsumsi ini hanya tersisa 1,5 bulan, mengingat sekarang sudah pertengahan Agustus.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi ini pada triwulan II 2021 mencapai 5,66 persen (yoy).

Sentot, mengatakan perekonomian Jateng mengalami pertumbuhan signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu yang mengalami kontraksi -5,91 persen. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah masih berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 7,07 persen.

Pada triwulan II 2021, kata dia, sektor yang mengalami pertumbuhan terbesar yakni transportasi dan pergudangan yang mencapai 85,43 persen. Kondisi tersebut, menurut dia, berbeda dengan yang terjadi pada semester II 2020.

"Pada semester II tahun lalu diberlakukan PSBB. Pada tahun ini pemerintah memberlakukan PPKM yang sudah bisa mulai membuka perjalanan," katanya, Kamis (5/8/2021).

Cukup banyak perjalanan yang dilakukan pascalebaran hingga menyebabkan angka kasus Covid-19 naik pada Juli-Agustus 2021. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada semester II/2021 ini juga lebih tinggi jika dibanding dengan semester sebelumnya.

Ia menuturkan administrasi pemerintahan, seperti pencairan dana bantuan sosial serta gaji ke-13 pegawai negeri sipil, memberi pengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Ia berharap meningkatnya pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tersebut dapat dipertahankan pada kuartal III dan IV 2021.

Dari Jakarta dilaporkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan untuk tetap mewaspadai situasi perekonomian di kuartal III 2021, yang diperkirakan akan lebih berat karena dampak persebaran Virus Corona varian Delta.

Presiden Jokowi dalam sambutan secara virtual di HUT ke-44 Pasar Modal di Jakarta, Selasa, mengatakan persebaran varian Delta Covid-19 telah memaksa pemerintah untuk memperketat mobilitas masyarakat sejak awal Juli 2021 atau sejak awal kuartal/III 2021 yang berdampak pada kegiatan ekonomi domestik.

“Kita tetap harus waspada. Pada kuartal III 2021, kondisi perekonomian lebih berat. Kita tahu awal bulan Juli, varian Delta telah memaksa kita untuk memperketat mobiltas masyarakat yang tentu saja berdampak pada ekonomi nasional kita,” kata Presiden Jokowi, seraya menambahkan situasi tersebut harus turut diwaspadai para pelaku pasar modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : BPS, Bisnis, dan Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper