Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panen Raya Tembakau Jateng, Petani Terima Permintaan Pabrik Rokok

18.519 hektare lahan tembakau di Kabupaten Temanggung telah siap panen. Bahkan, petani telah menerima pesanan bahan baku dari perusahaan rokok.
Ilustrasi - Pekerja memasukan daun tembakau hasil panen ke dalam gudang di Sidowangi Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (21/9/2020). Petani setempat mengaku terpaksa menyimpan hasil panen di gudangnya dikarenakan harga tembakau turun dan kesulitan menjual hasil panennya karena tidak ada permintaan dari pabrik. /ANTARA
Ilustrasi - Pekerja memasukan daun tembakau hasil panen ke dalam gudang di Sidowangi Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (21/9/2020). Petani setempat mengaku terpaksa menyimpan hasil panen di gudangnya dikarenakan harga tembakau turun dan kesulitan menjual hasil panennya karena tidak ada permintaan dari pabrik. /ANTARA

Bisnis.com, TEMANGGUNG – Memasuki musim panen raya tembakau di Jawa Tengah, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah mulai mencatat peningkatan permintaan bahan baku rokok dari pabrikan besar.

“Untuk serapan pabrikan besar lebih banyak dari tahun kemarin. Harga juga naik sedikit dibandingkan kemarin. Untuk pabrikan menengah belum ada kabar,” jelas Nurtantio Wisnu Broto, Ketua APTI Jawa Tengah, ketika dihubungi Bisnis, Jumat (13/8/2021).

Wisnu mengungkapkan bahwa di Kabupaten Temanggung sendiri, setidaknya ada dua pabrikan rokok skala besar dan tiga pabrik skala menengah yang secara rutin membeli bahan bakunya.

Pada tahun ini, musim panen tembakau di Jawa Tengah bertepatan dengan puncak musim kemarau yang terjadi. Wisnu berharap hal tersebut dapat meningkatkan kualitas hasil panen tembakau yang ada, sehingga serapan di perusahaan rokok dapat meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau cuaca bagus, [kualitas tembakaunya] bisa lebih baik dari tahun kemarin. Semoga panas, tidak mendung apalagi hujan,” jelas Wisnu.

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung menyampaikan bahwa 18.519 hektare lahan tembakau di wilayah tersebut telah siap panen. Tembakau tersebut tersebar di hampir seluruh kecamatan di Temanggung.

“Hanya Kecamatan Bejen yang tidak ada tanaman tembakau,” jelas Anggit Triwahyu, Kabid Holtikultura dan Perkebunan DKPPP Kabupaten Temanggung, seperti dikutip dari laman temanggungkab.go.id pada Selasa (10/8/2021) lalu.

Berdasarkan catatan DKPPP Kabupaten Temanggung, tembakau varietas Kemloko menjadi jenis yang paling banyak ditanam petani. Dilaporkan, ada 7.999,21 hektare lahan tembakau varietas Kemloko. Sementara itu, varietas Mantili atau Boyolali ditanam petani tembakau di lahan seluas 5.771,84 hektare. Sisanya, seperti varietas Ganung, Bat, Manila, dan Sampurna ditanam di 4.478,36 hektare lahan pertanian.

Anggit memproyeksikan bahwa tingkat produktivitas pertanian tembakau di Kabupaten Temanggung bakal mencapai 0,7 hingga 0,8 ton per hektare. Artinya, produksi tembakau pada musim panen raya tahun ini diperkirakan mencapai 12.963 ton hingga 14.815 ton.

Pemerintah Kabupaten Temanggung menyiapkan sejumlah langkah antisipatif terkait masuknya musim panen tembakau tersebut. Salah satunya adalah dengan menambah jumlah pasokan gas LPG. Pasalnya, selama musim panen tembakau, konsumsi gas LPG di Kabupaten Temanggung bisa meningkat hingga 12 persen.

Peningkatan tersebut terjadi akibat tingginya aktivitas masyarakat Temanggung saat musim panen tembakau. Utamanya adalah kegiatan masak memasak. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Temanggung meminta tambahan alokasi tabung gas LPG 3 kilogram.

“Tahun 2021 ini, Temanggung mendapat pasokan gas LPG bersubsidi sebanyak 25 juta MT (Metric Ton) atau naik naik darti tahun 2020 yang hanya 21 juta MT. Jumlah tersebut termasuk ketersediaan pasokan untuk bulan Ramadan, Idulfitri, juga untuk kebutuhan masyarakat selama musim panen tembakau yang berlangsung pada bulan Agustus hingga Oktober,” jelas Fita Parma Dewi, Kasubbag Ekonomi Daerah, Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Semarang.

Fita juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Temanggung telah berkoordinasi dengan Pertamina apabila permintaan masyarakat tak mampu terpenuhi. “Jika dengan pasokan yang ada masih kurang, kita sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk melakukan penambahan distribusi dan pihak Pertamina menyatakan kesiapannya,” tambahnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Stastistik (BPS), luas pertanian tembakau di Jawa Tengah pada tahun 2020 mencapai 51.154,27 hektare. Dari angka tersebut, kapasitas produksinya mencapai 54.743,68 ton. Selain Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Rembang merupakan wilayah dengan luas lahan pertanian tembakau terbesar di Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Sumber : temanggungkab.go.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper