Bisnis.com, SEMARANG - Kinerja Bank Jateng dilaporkan tetap tumbuh pada semester 1 tahun 2021. Disampaikan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, aset Bank Jateng mengalami pertumbuhan sebesar 12,45 persen yoy atau senilai Rp 81,62 triliun.
Pertumbuhan turut didukung dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp 67,81 triliun dengan peningkatan sebesar 17,81 persen yoy dan penyaluran kredit mencapai Rp 51,89 triliun atau tumbuh 4,88 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan nasional sebesar 0,59 persen.
"Kami melihat pertumbuhan masih di atas Jateng dan nasional Bank Jateng. Artinya, eksisting debitur kita masih cukup mempunyai produktivitas yang tinggi dan ini harus dijaga," kata Supriyatno, Kamis (12/8/2021).
Lebih lanjut Supriyatno menyebutkan peningkatan kredit Bank Jateng utamanya ditopang oleh pertumbuhan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tercatat tumbuh sebesar 12,40 persen dengan porsi kredit UMKM mencapai lebih dari 22 persen dari total kredit Bank Jateng.
Sementara itu laba usaha selama enam bulan terakhir dilaporkan mencapai Rp 1,09 triliun atau tumbuh sebesar 16,09 persen.
Adapun pada posisi akhir Juli, laba usaha dilaporkan mencapai Rp 1,2 triliun.
"Pencapaian laba usaha yang baik ini tidak lepas dari strategi perseroan dalam pengelolaan aset dan efisiensi operasional," jelas Supriyatno.
Selain indikator keuangan, ia menambahkan, berbagai indikator ketahanan Bank Jateng pada semester 1/2021 juga dilaporkan masih terjaga.
Rasio penyaluran kredit terhadap DPK atau loan to deposit ratio (LDR) berada pada kisaran 76,52 persen.
Sementara itu, rasio current account saving account (CASA) mencapai 54,01 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas DPK melakukan penyimpanan dana dalam bentuk
giro dan tabungan.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada para nasabah, pemegang saham, otoritas, dana masyarakat atas kepercayaannya. Sehingga kinerja perseroan tetap mampu tumbuh positif," jelas Supriyatno.
Luncurkan Kredit Mitra Jateng Milenial dan KUR Bank Jateng
Satu strategi perseroan untuk mendongkrak ekspansi kredit sampai dengan akhir tahun 2021 ini, Bank Jateng meluncurkan program Kredit Mitra Jateng (KMJ) Milenial dan kredit usaha rakyat (KUR) Bank Jateng.
Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang diikuti pula penandatanganan akad oleh nasabah UMKM secara serentak di seluruh kantor cabang melalui acara webinar bertema "Bank Jateng: Prestasi di Tengah Pandemi".
Selain mengundang Gubernur Jawa Tengah yang juga sebagai Keynote Speaker, acara juga menghadirkan beberapa narasumber secara virtual antara lain Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 3 Jateng & DIY Indra Yuheri, Pemimpin Redaksi Infobank Eko B Supriyanto.
Selain itu, hadir sebagai peserta webinar antara lain Komisi C DPRD Jawa Tengah, Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jateng Eddy S Bramiyanto, Dewan Komisaris, Direksi, Eksekutif Senior, Kepala Divisi dan Pemimpin Cabang Bank Jateng serta UMKM binaan
Bank Jateng.
Supriyatno menyatakan, dalam webinar yang digelar bertepatan dengan hari UMKM nasional tersebut sekaligus menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Webinar dimaksudkan untuk meningkatkan semangat juang dan optimisme meski di tengah pandemi, yang di antaranya yakni dengan mendorong generasi muda untuk bergerak menciptakan usaha.
Adapun dalam program tersebut, rencana tahap awal penyaluran yakni sebesar Rp 18 miliar yang akan menyerap sebanyak 720 debitur kalangan start up milenial atau pelaku usaha baru.
"Kita coba ungkit kaum muda ke depan menjadi suatu yang besar bagi perekonomian kita. Dengan tingkat bunga yang jatuhnya sangat rendah yakni 2 persen ini mudah-mudahan menjadi signal bagus bagi dunia usaha khususnya kalangan muda," jelasnya.
Di samping itu, Supriyatno melanjutkan, dilakukannya kembali peluncuran KUR, menurutnya dapat meningkatkan kembali daya ungkit UMKM di di Jawa Tengah.
Terlebih dengan tambahan start up milenial, pihaknya optimis mampu mendorong lebih banyak anak muda untuk bergerak memulai usaha.
"Kita coba ungkit kaum muda ke depan menjadi suatu yang besar bagi perekonomian kita. Kemudian juga kita relaunching KUR yang ternyata sangat diminati, maka KUR Jateng yang bunganya 6 persen dan kita mendapatkan jatah KUR sebesar 4 triliun maka ini harus kita dorong. Mudah-mudahan sisa waktu yang kurang setengah tahun ini bisa kita habiskan. Kalau ini bisa, saya kira daya ungkit UMKM kita sekarang 22 persen dari total porsi bisa kita tingkatkan lebih dari 30 persen. Ini menjadi harapan kita," terangnya.
Senada, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, pihaknya terus mendorong para pelaku UMKM di Jawa Tengah agar tetap tumbuh di tengah pandemi Covid-19 ini.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu menyambut positif upaya Bank Jateng meningkatkan geliat ekonomi di Jawa Tengah dengan meluncurkan program KMJ Milenial dan KUR Bank Jateng ini.
"(Di Jawa Tengah) ada sekitar 750 UMKM kena dampak PPKM. Mungkin lebih karena tidak melaporkan. Kalau kita bisa mendeteksi UMKM yang kolaps, kalaulah nanti membahas anggaran katakanlah dengan DPRD maka kemudian kita bisa dorong. Kemungkinan tidak bisa menyerap tenaga kerja yang banyak, tapi kita bisa ciptakan pengusaha-pengusaha muda. Maka pas kalau ada kredit milenial dari Bank Jateng ini, tumbuhlah kira-kira. DPRD kita juga lagi buat pekan jajan, tingkat konsumsinya kita keluarkan ayo jajan," paparnya.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Regional 3 Jateng & DIY Indra Yuheri menuturkan, perekonomian di Jawa Tengah pada pada Triwulan II 2021 tumbuh sebesar 5,66 persen yoy atau meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yakni Juni 2020 sebesar -5,91 persen yoy.
Menurutnya, pertumbuhan ini merupakan pertama kalinya setelah sebelumnya selama empat kuartal terakhir mengalami kontraksi.
"Ini merupakan berita bahagia untuk kita semua bahwa di saat pandemi sudah bisa naik sekarang, tidak lagi mengalami kontraksi. Ini memang kerja keras dan kerja bersama dari seluruh jajaran, luar biasa dan syukur pertumbuhan ekonomi yang ada di Jateng terutama adalah di sektor perdagangan dan transportasi," imbuhnya.