Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Sektor Pariwisata Harapkan Perbaikan Jadwal Penerbangan

Jumlah kunjungan wisatawan di Jawa Tengah sangat tergantung dengan jadwal penerbangan domestik ataupun mancanegara.
Ilustrasi - Petugas di Bandara Internasional Ahmad Yani sedang memandu pesawat yang hendak parrkir di tengah hujan lebat./Istimewa
Ilustrasi - Petugas di Bandara Internasional Ahmad Yani sedang memandu pesawat yang hendak parrkir di tengah hujan lebat./Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG – Pengusaha sektor pariwisata di Jawa Tengah mengapresiasi upaya uji coba pembukaan Daya Tarik Wisata (DTW). Meskipun demikian, kebijakan tersebut diharapkan juga diikuti oleh pelonggaran persyaratan penerbangan.

“Kalau proyeksi okupansi [kamar hotel] tergantung, kalau flight schedule sudah dipermudah maka okupansi akan naik,” jelas Bambang Mintosih, Ketua DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Jawa Tengah, Jumat (27/8/2021).

Terkait uji coba pembukaan DTW di Jawa Tengah, Bambang berharap agar langkah tersebut dapat diimbangi dengan upaya pengawasan dan penindakan yang tegas apabila ditemui pelanggaran. “Kalau tidak tertib, tutup. Supaya pengunjung tahu semuanya,” tegasnya.

Hal tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan di tempat wisata. Pasalnya, hingga saat ini, risiko penyebaran Covid-19 masih terus menghantui.

“Yang sulit sebetulnya penduduknya yang selak (keburu) ingin piknik. Susah dibendung, kemarin contoh Tawangmangu dibuka, sudah membludak juga. Kalau PPKM kelamaan, akan begini juga. Kalau tarik ulur kemungkinan bakal terkendali,” jelas Bambang.

Bambang berharap agar uji coba pembukaan tempat wisata di Jawa Tengah dapat dilakukan secara bertahap. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi animo masyarakat untuk berwisata. Ditakutkan, jika uji coba dilakukan secara terburu-buru, pembukaan tempat wisata justru berpotensi menimbulkan kerumunan dan tidak tertib. 

“Uji cobanya itu pokoknya bertahap, pelan-pelan, agak lama. Karena penduduknya selak ingin piknik. Walaupun mereka gak makan, tapi mereka menuhi objek wisata. Ini kalau ketertiban ini jadi sebuah keniscayaan. Kami berharap penduduk tertib, kalau sudah tutup ya pulang, atau main shift-shift-an. Ini memang tidak mudah, tapi harus bersama-sama dengan segala konsekuensi,” jelas Bambang.

Sebelumnya, Kasi Pengembangan DTW Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Riyadi Kurniawan, menyebutkan bahwa sejumlah wilayah di Jawa Tengah telah melakukan uji coba pembukaan tempat wisata.

Uji coba tersebut telah dilakukan di Kabupaten Tegal dan Kendal. Di Kabupaten Semarang, uji coba pembukaan tempat wisata bakal dilakukan dalam waktu dekat. Wilayah lain di Jawa Tengah bakal menyusul langkah uji coba tersebut.

Riyadi berharap agar Pemerintah Kabupaten dan Kota dapat berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan Covid-19 di daerah untuk menyiapkan uji coba pembukaan DTW tersebut. Selain itu, uji coba pembukaan DTW juga mesti dilaporkan kepada Disporapar Provinsi Jawa Tengah.

“Tetap melaporkan ke kami, untuk perizinan itu tetap gugus tugas [penanganan] Covid-19 [di daerah masing-masing], tetapi wajib melaporkan ke kami sebagai unsur pengawasan,” jelas Riyadi.

Uji coba pembukaan DTW tersebut jadi angin segar bagi sektor pariwisata di Jawa Tengah. Pasalnya, indikator kinerja sektor usaha tersebut dalam tiga bulan terakhir telah menujukkan perbaikan. Meskipun belum terlalu signifikan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan Juni 2021 dilaporkan berada di angka 31,95 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan TPK di bulan Mei 2021.

TPK pada bulan Mei 2021 dilaporkan berada di angka 28,11 persen. Artinya, pada bulan Juni, terjadi kenaikan TPK sebesar 3,84 poin (month-to-month). Secara year-on-year, kenaikan bahkan mencapai angka 14,31 poin.

Meskipun demikian, kunjungan wisatawan mancanegara di Jawa Tengah masih mengalami penurunan signifikan. Apabila pada periode Januari – Juni 2020 jumlah kunjungan bisa mencapai angka 5.373, maka kini angkanya hanya mencapai 9 kunjungan atau menurun hingga 99,83 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper