Bisnis.com, SEMARANG - Neraca perdagangan Jawa Tengah pada Juli 2021 surplus US$74,35 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan, neraca perdagangan non migas mengalami surplus US$236,11 juta, sedangkan migas mengalami defisit US$161,76 juta.
Adapun untuk nilai ekspor Jawa Tengah pada Juli 2021 sebesar US$816,09 juta atau turun 2,73 persen dibanding ekspor pada Juni 2021.
"Namun jika dibandingkan dengan ekspor Juli 2020 naik sebesar 14,21 persen," kata Sentot, Rabu (1/9/2021).
Dia menjelaskan, ekspor non migas pada Juli 2021 mencapai US$785,26 juta, turun sebesar US$16,48 juta atau 2,05 persen dibanding nilai ekspor non migas pada Juni 2021.
"Tiga negara tujuan ekspor non migas terbesar pada Juli 2021 meliputi Amerika Serikat dengan nilai US$330,09 juta, disusul Jepang US$68,53 juta dan Tiongkok US$56,10 juta, dengan kontribusi ketiganya sebesar 55,54 persen selama Januari-Juli 2021, katanya.
Baca Juga
Sementara itu, lanjutnya nilai impor Jawa Tengah pada Juli 2021 sebesar US$741,74 juta atau turun 40,01 persen dibanding impor pada Juni 2021. Namun jika dibandingkan dengan nilai impor Juli 2020 naik sebesar 9,79 persen.
"Impor non migas pada Juli 2021 mencapai US$549,15 juta, turun sebesar US$92,15 juta atau 14,37 persen dibanding impor pada Juni 2021," jelasnya.
Tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Juli 2021 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$300,83 juta, Amerika Serikat US$41,88 juta dan Australia US$24,92 juta. (k28)