Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar UGM Ingatkan Varian Mu Tak Seganas Delta

Covid-19 varian Mu berkategori Variant of Interest (VoI) atau perlu mendapat perhatian. Sementara varian Delta masuk kategori Variant of Concern (VoC) yang perlu diwaspadai.
Ilustrasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)./Antara
Ilustrasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)./Antara

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Kekhawatiran publik akan Covid-19 varian Mu semakin meningkat, terlebih setelah menyebarnya varian Delta di tanah air. Meskipun demikian, pakar genetik Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebutkan bahwa varian Mu tidak lebih ganas dari varian Delta.

Ketua Pokja Genetik, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM Gunadi mengungkapkan bahwa varian Mu masuk dalam kategori Variant of Interest (VoI) yang perlu mendapat perhatian. Sementara varian Delta masuk kategori Variant of Concern (VoC) yang perlu diwaspadai.

“Hasil riset awal menunjukkan varian Mu menyebabkan penurunan kadar antibodi netralisasi baik karena infeksi alamiah maupun vaksinasi, serupa dengan varian Beta. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut,” jelas Gunadi, seperti dikutip dari laman ugm.ac.id pada Selasa (7/9/2021).

Virus Corona B.1.6.21 atau varian Mu sendiri hingga saat ini masih belum terdeteksi di Indonesia. Meskipun demikian, Gunadi menyebut bahwa pengetatan pintu masuk ke Indonesia perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran.

Gunadi juga menjelaskan bahwa virus corona bakal terus bermutasi dan memunculkan varian baru yang memiliki tingkat keganasan dan keparahan yang berbeda-beda. Namun, hal tersebut tidak akan akan berpengaruh banyak bagi mereka yang sudah pernah terjangkit ataupun divaksin Covid-19. Pasalnya, kekebalan alami sudah terbentuk di dalam tubuh.

“Kekebalan alami yang ditimbulkan oleh infeksi alamiah pasti ada, tapi seberapa besar bisa melindungi dari risiko terinfeksi varian lain diperlukan riset lebih lanjut,” tambahnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah mengantisipasi penyebaran varian Mu dengan membeli alat tes whole genome sequencing. “Harapannya kita nanti kalau ada varian baru, kita bisa tes dan bisa diantisipasi,” jelasnya, Senin (6/9/2021) kemarin.

Sejumlah petugas kesehatan di Jawa Tengah telah mendapatkan pelatihan untuk mengambil sampel. “Harapan kami minggu depan sampel yang diambil bisa lebih banyak lagi, sehingga kita bisa mendeteksi sejak awal varian itu,” jelas Ganjar.

Varian Mu sendiri pertama kali ditemukan di Kolombia. Meskipun sudah mulai tersebar sejak Januari kemarin, pemerintah belum menemukan adanya masyarakat yang terjangkit virus corona varian tersebut. Sebagai langkah antisipasi, pemerintah melalui Satgas Covid-19 telah memperketat aturan penerbangan internasional.

“Pemerintah juga mencegah munculnya varian baru di dalam negeri melalui vaksinasi serta melalui kebijakan menyeluruh untuk menekan angka kasus,” jelas Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, seperti dikutip Bisnis dari siaran persnya secara daring pada Selasa (7/9/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Sumber : ugm.ac.id, jatengprov.go.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper