Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Kota Semarang Turun ke Level 1, Pendapatan Allstay Hotel Melonjak

Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Semarang turun ke level 1, tingkat okupansi Allstay Hotel Semarang meningkat secara signifikan.
Tamu melakukan proses check-in di Allstay Hotel Semarang. /Foto: Istimewa)
Tamu melakukan proses check-in di Allstay Hotel Semarang. /Foto: Istimewa)

Bisnis.com, SEMARANG — Allstay Hotel Semarang, anak usaha PT Kota Satu Properti Tbk (SATU), merasakan dampak positif ketika pemerintah mulai melonggarkan aturan terkait dengan pembatasan aktivitas masyarakat.

Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Semarang turun ke level 1, tingkat okupansi Allstay Hotel Semarang meningkat secara signifikan. Hal tersebut mengerek pendapatan hotel yang berlokasi tidak jauh dari area Simpang Lima Semarang tersebut.

Selama periode Agustus—Oktober 2021, pendapatan Allstay Hotel Semarang meningkat. Pada September 2021, pendapatan hotel tercatat mencapai Rp784,34 juta, naik 50,34% dari bulan sebelumnya. Pada Oktober, pendapatan kembali meningkat menjadi Rp1,01 miliar.

Shodik Purwanta, Hotel Manager Allstay Hotel Semarang, mengapresiasi pemerintah Kota Semarang yang berhasil mendorong tingkat vaksinasi hingga mencapai 105% untuk dosis pertama dan 80% untuk dosis kedua, dan ditargetkan tuntas pada akhir 2021.

“Berhasilnya program vaksinasi di Kota Semarang ditambah turunnya PPKM ke level 1 sangat menunjang peningkatan okupansi hotel-hotel di Kota Semarang dan sekitarnya, tak terkecuali Allstay Hotel Semarang. Harapannya ke depan seluruh kegiatan masyarakat dapat berangsur normal agar okupansi dan harga hotel dapat pulih seperti sedia kala,”ujar Shodik dalam siaran pers, Selasa (2/11/2021).

 Shodik menambahkan bahwa Allstay Hotel Semarang secara aktif ikut mendukung pencegahan peyebaran Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat area hotel.

Meski telah berada pada PPKM level 1, manajemen hotel tidak mau kecolongan dalam menerapkan protokol kesehatan kepada setiap pengunjung maupun segenap karyawan yang bekerja. Mulai dari pengukuran suhu tubuh untuk setiap pengunjung, wajib mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan hotel maupun di setiap kamar sebelum tamu check in. Seluruh karyawan Allstay Hotel Semarang juga telah divaksin dua kali untuk pencegahan Covid-19.

Hotel lain milik PT Kota Satu Persada yakni Allstay Ecotel Yogyakarta juga mengalami peningkatan pendapatan secara signifikan meski kota Yogyakarta masih berada pada PPKM level 2.

Tercatat peningkatan pendapatan bulan Agustus ke September sebesar 38,90%, kemudian September ke Oktober naik sebesar 61,90%.

Walau okupansi Allstay Ecotel Yogya belum setinggi Allstay Hotel Semarang, tingkat pendapatan selama dua bulan terakhir menunjukkan bahwa iklim pariwisata di kota Yogyakarta telah menunjukan tren positif.

Direktur Utama PT Kota Satu Properti Tbk Johan P. Santoso menyatakan optimisme terhadap pemulihan industry pariwisata khususnya perhotelan dan MICE.

“Meski belum dapat dikatakan pulih, tren industri ini menunjukkan tanda-tanda positif. Saya yakin tahun 2022 – 2023 mendatang industri pariwisata akan pulih seperti sedia kala, bahkan perkiraan saya dapat melebihi masa sebelum pandemi. Terima kasih kepada segenap jajaran Muspida Kota Semarang khususnya pihak Disbudpar dan bapak Walikota Hendrar Prihadi yang telah bekerja keras baik dalam pencegahan maupun penanganan kasus Covid-19 di kota Semarang demi kebaikan semua pihak,” kata Johan.

Selain mengelola dan memiliki dua hotel berbintang melalui anak usahanya yakni di Semarang dan Yogyakarta, PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) juga memiliki dan mengembangkan perumahan berlokasi strategis di exit tol Ungaran yakni Amaya Home Resort dengan lingkungan hijau dan sejuk di kaki gunung Ungaran.

Perusahaan saat ini juga tengah mengembangkan aplikasi digital yang dapat menjadi solusi one stop solution bagi para pemilik hotel, villa dan rumah kos dalam mengoptimalkan keuntungan dan nilai aset mereka.

“Masalah dari pemilik hotel biasanya berkisar pada dua hal yakni penjualan dan kontrol operasional. Dengan aplikasi yang kami kembangkan, pemilik hotel dapat mengoptimalkan penjualan maupun operasional hotel yang dimiliki secara lebih efisien. Kami memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan solusi bagi para pemilik hotel. November sudah memasuki tahap uji coba sistem pada beberapa hotel. Nama, dan detail aplikasi hotel belum dapat kami buka dulu ya, tunggu saja tanggal mainnya,” pungkas Johan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper