Bisnis.com, SURAKARTA – Pelaku usaha rintisan atau startup di Tanah Air mesti memperhatikan strategi pengembangan bisnis atau business development dalam menjelankan usahanya.
Andrie Widyastama, Co-founder Impala Network sekaligus CEO Lokavor Studio, menyebut bahwa proses riset diperlukan untuk bisa menyajikan produk ke pasaran.
“So far, banyak yang risetnya kurang, pembelajaran terhadap market-nya juga kurang. Jadi saya rasa mereka harus ditekankan bagaimana caranya meriset market. Tidak hanya dari segi bisnis, produk kompetitor, tapi juga siapa konsumennya, partner yang bisa dibantu mereka untuk mendapatkan revenue, ada banyak banget PR-nya,” jelas Andrie, Minggu (19/12/2021).
Andrie menjelaskan bahwa saat ini, banyak pelaku usaha yang memiliki pola pikir bahwa sebuah bisnis mesti bisa meraup pendapatan secara cepat. Ada banyak strategi yang bisa diambil untuk mewujudkan keinginan tersebut. “Tinggal bagaimana bisa menjalankan bisnisnya, apakah sudah pernah dipraktikkan atau dites. Persoalannya, bagaimana bisa mengembangkan [pendapatan usahanya] lebih eksponensial lagi,” tambahnya.
Setidaknya, ada dua strategi yang bisa diambil pelaku usaha rintisan dalam meningkatkan pendapatannya. “Cara push revenue itu ada dua cara, menaikkan jumlah sales atau efisiensi proses produksi. Itu harus dibuka sudut pandangnya,” jelas Andrie.
Andrie juga menambahkan bahwa untuk menyusun strategi pengembangan bisnis, pelaku usaha juga bisa mereplikasi strategi yang sudah dijalankan kompetitor. Meskipun demikian, Andrie memberikan sejumlah catatan.
Baca Juga
“Strategi business development itu beda-beda. Tergantung produk dan segmen market-nya. Pasti treatment-nya berbeda-beda, cara dan strategi men-develop dan men-deliver produk itu berbeda. Bisa replicate strategi dari kompetitor tetapi nanti harus dimodifikasi supaya lebih impactful. Harus diperhatikan juga apakah itu relevan,” jelasnya.
Andrie sendiri merupakan salah satu mentor dari program Hetero For Start-up Season 2. Berbagai materi tentang business development tersebut disampaikan pula ke hadapan 40 peserta kompetisi usaha rintisan tersebut. Pada 18-20 Desember 2021, Hetero For Start-up Season 2 menggelar sesi bootcamp yang menjadi rangkaian acara Hetero Fest yang digelar di Hetero Space Solo.
Bagas Atmawan, Project Leader Hetero For Start-up, menjelaskan bahwa sesi bootcamp tersebut merupakan rangkaian awal sebelum peserta kompetisi mendapatkan fasilitas mentoring.
“Artinya, sebelum sesi mentoring, akan disaring jadi 20 peserta,” jelasnya. Nantinya, peserta yang lolos dalam sesi bootcamp akan mendapatkan bimbingan dari mentor selama 6 minggu. Dimulai pada Januari 2022.