Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada 694 Pasien Covid-19 di Kota Semarang

Data pagi ini, sesuai yang muncul di dashboard Semarang itu ada di angka 694 [pasien]. Dimana 588 warga Kota Semarang, kemudian yang dari luar Kota Semarang ada 106
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SEMARANG – Kasus Covid-19 di Kota Semarang terus mengalami peningkatan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam, menjelaskan bahwa dibandingkan Januari lalu, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat telah menunjukkan penambahan yang signifikan.

“Data pagi ini, sesuai yang muncul di dashboard kita itu ada di angka 694 [pasien]. Dimana 588 warga Kota Semarang, kemudian yang dari luar Kota Semarang ada 106,” jelas Hakam, Rabu (16/2/2022).

Pasien yang berasal dari luar Kota Semarang saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit-rumah sakit rujukan. “Memang kebetulan di Kota Semarang ini ada 20 rumah sakit rujukan Covid-19. Sehingga memang mau tidak mau seandainya kasus di tempat kita ini sudah mulai turun interland kita seperti Kendal, Demak, Kabupaten Semarang, Grobogan, dan lain sebagainya itu masih mengisi angka kasus di Kota Semarang,” jelas Hakam.

Hakam menjelaskan bahwa setiap harinya, penambahan jumlah pasien Covid-19 berkisar di angka 200 orang. “Bahkan di hari tertentu bisa di angka 250-an,” tambahnya.

Meskipun pasien Covid-19 yang dirawat terus bertambah, namun Dinas Kesehatan Kota Semarang mengaku telah lebih siap dalam menghadapi lonjakan kasus tersebut. Terlebih dengan bekal pengalaman menangani lonjakan kasus Covid-19 di tahun-tahun sebelumnya.

“Program vaksinasi juga alhamdulillah di Kota Semarang ini vaksin dosis pertama sudah 124 persen. Vaksin dosis keduanya sudah 112 persen. Artinya masyarakat hampir semuanya itu sudah terlindungi dengan munculnya antibodi pasca-vaksinasi,” jelas Hakam.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, menyebut bahwa saat ini Indonesia telah jauh lebih siap dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19, khususnya varian Omicron.

“Paling tidak kita sekarang sudah tahu tata laksana, kemudian sudah terbiasa mengobati. Itu suatu pengalaman, modal yang amat bagus untuk menghadapi Omicron ini,” jelas Zubairi.

Zubairi juga menjelaskan bahwa meskipun varian Omicron lebih cepat menular, namun pasien yang terjangkit memiliki harapan kesembuhan yang lebih baik. “Omicron ini memang bisa gawat, bisa meninggal. Namun jelas sekali yang meninggal lebih sedikit,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper