Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dicap 'Bus Keong', Ini Respons Bos Sinar Jaya

Direktur Utama Sinar Jaya Maju Langgeng menyebut kecepatan bus di jalan raya harus mempertimbangkan kenyamanan penumpang serta regulasi yang ada.
Ilustrasi-Bus Sinar Jaya di Terminal Kalideres./Antara-Rivan Awal Lingga
Ilustrasi-Bus Sinar Jaya di Terminal Kalideres./Antara-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, SEMARANG – Penikmat moda transportasi bus di Tanah Air tidak asing lagi dengan nama Sinar Jaya. Operator bus asal Bekasi tersebut memang telah dikenal publik sejak pertama kali mengaspal di tahun 1969 lalu. Namun demikian, nama Sinar Jaya kerap kali dicap sebagai ‘Bus Keong’. Pasalnya, supir bus Sinar Jaya dikenal enggan menggeber laju kendaraannya.

Teddy Rusly, Direktur Utama PT Sinar Jaya Megah Langgeng, merespons santai stempel ‘Bus Keong’ tersebut. “Sebenarnya itu kan regulasi yang diharuskan pemerintah. Karena seharusnya untuk bus 90 km/jam. Jadi intinya kita mengutamakan keselamatan penumpang,” ucapnya, Selasa (19/4/2022).

Pada perkembangan lainnya, bos Sinar Jaya itu juga menjelaskan bahwa pihaknya lebih mengutamakan kebutuhan serta kenyamanan pelanggan. Salah satu contohnya adalah dengan memasang filter udara di tengah kondisi pandemi Covid-19. “Ratusan unit bus Sinar Jaya sudah menggunakan filter sterilisasi UV-C. Sejak Covid-19 kami pasang,” jelasnya.

Langkah serupa juga diambil pengusaha yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI). Kurnia Lesani Adnan, ketua organisasi tersebut, menyebut kondisi pandemi Covid-19 memaksa pengusaha bus di Tanah Air untuk bisa berbenah.

“Kita semua terhentak dengan kondisi yang sangat sulit. Namun di situlah kreativitas hadir, kreativitas timbul. Kami sebagai operator juga melahirkan kreativitas lain untuk tetap bisa melayani masyarakat,” ucap Kurnia.

Kurnia menambahkan, ada beberapa penyesuaian yang dilakukan operator bus selama pandemi Covid-19. Misalnya dengan menyediakan fasilitas hand sanitizer, serta menginstruksikan pembersihan interior bus dengan lebih intens. Penggunaan aplikasi Peduli Lindungi juga digeber bagi operator bus pariwisata.

“Terakhir kami menemukan beberapa teknologi dengan berbagai model dan merek, seperti alat untuk membersihkan udara, AC. Ada yang di inlet pemasangannya, ada yang di dalam ducting. Memang ini hal baru yang jauh di luar kebiasaan kita, malah sebagian besar teman-teman sudah melakukan dan menggunakan alat itu,” pungkas Kurnia.

Terkait momen libur Lebaran tahun ini, Kurnia optimistis operator bus di Tanah Air bakal kembali mendulang untung. Pasalnya, pemerintah telah memberikan lampu hijau bagi pemudik.

“Dalam lebaran 2022 ini kita diberikan kelonggaran namun dikasih regulasi yang tegas dan jelas, namun tetap diperbolehkan. Ini kita sama-sama jaga. Ini yang bikin saya optimistis. Semoga seluruh operator bus Indonesia kembali bisa bergeliat dengan segala kondisi yang ada,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper