Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada Hepatitis Akut Misterius, Semarang Imbau Masyarakat Lakukan Ini

Kasus hepatitis akut misterius di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang, masih nihil.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam, saat ditemui wartawan beberapa waktu lalu./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam, saat ditemui wartawan beberapa waktu lalu./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang mulai mewaspadai terjadinya kasus hepatitis akut misterius yang dilaporkan pertama kali terjadi di Inggris Raya beberapa waktu lalu. Namun demikian, Abdul Hakam Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, mengungkapkan bahwa di Kota Lumpia sendiri kasus tersebut masih nihil atau belum ditemukan sama sekali.

Hakam menjelaskan bahwa secara umum penyakit hepatitis akut memiliki karakter yang berbeda dengan Covid-19. Salah satunya secara penularan, dimana virus hepatitis akut tersebut tidak menular melalui udara seperti Coronavirus.

“Kita sebetulnya sudah mengetahui hepatitis akut itu hepatitis tipe A. Yang hepatitis kronik itu yang jelas kita ketahui hepatitis tipe B dan C. Tipe A ini memang biasa didapatkan melalui makanan. Maka kalau kita bicara hepatitis akut, berarti hubungannya adalah melalui sistem pencernaan dulu,” jelas Hakam dikutip, Selasa (10/5/2022).

Untuk mencegah penularan virus hepatitis akut tersebut, Hakam mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam menerapkan pola hidup sehat. “Mulai cuci tangan, pakai masker, pakai pampers itu buangnya jangan sembarangan. Itu semuanya harus benar-benar dikelola dengan baik,” jelasnya saat ditemui wartawan.

Tak hanya kebersihan lingkungan, kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. “Apapun yang harus dikonsumsi oleh masyarakat, pastikan masakan atau makanan yang disajikan itu harus dicuci dulu sebelum dikonsumsi oleh anggota keluarga. Dan makanannya harus matang, gak boleh setengah matang,” jelas Hakam.

Hakam juga meluruskan informasi yang tersebar di masyarakat, bahwa kasus hepatitis akut misterius tersebut terjadi setelah menerima vaksin Covid-19 tipe Astrazeneca. Menurutnya, informasi tersebut belum terbukti kebenarannya. Namun demikian, untuk menjawab kekhawatiran masyarakat, Hakam juga memastikan bahwa di Kota Semarang sendiri vaksin jenis Astrazeneca tidak diberikan kepada anak-anak di bawah 18 tahun.

“Yang menjadi bahan pembuat Astrazeneca ini beda dengan penyebab virus hepatitis akut. Ini karena yang di Astrazeneca ini sudah dilakukan rekombinan, artinya melalui metode yang sudah dilakukan oleh beberapa pakar sehingga Adenovirus itu tidak bisa melakukan replikasi di dalam tubuh seseorang. Jadi beda, tipenya itu pun beda,” jelas Hakam.

Untuk menindaklanjuti surat edaran dari Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Semarang juga telah membuka layanan laporan kasus hepatitis akut misterius. Hakam mengimbau masyarakat untuk segera menghubungi layanan tersebut apabila menemukan pasien atau mengalami gejala mual, muntah, diare, demam tinggi, hingga mata kuning.

“Masyarakat tinggal ke Puskesmas atau telepon ke 112-1500-132. Silakan, karena ini 24 jam, kita selalu standby nanti akan dimonitor oleh teman-teman. Apakah curiga ke arah sana enggak,” jelas Hakam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper