Bisnis.com, SEMARANG - Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah menyebut Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) diproyeksikan dapat menyerap 282.000 tenaga kerja.
Menurutnya, untuk 2023 nanti, kebutuhan tenaga kerja mencapai 28.000 orang. Lapangan kerja yang luas itu harus mampu mengatasi pengangguran, terutama di Kabupaten Batang, dan Provinsi Jawa Tengah.
"Kita berharap masyarakat di sekitar KITB tidak hanya menjadi penonton. Kita akan siapkan mereka menjadi tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di kawasan ini," ujar Menaker saat meresmikan pembangunan Anjungan Siap Kerja di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jumat (5/8/2022).
Pihaknya telah membuat beberapa kebijakan untuk mendukung KITB. Salah satunya menyusun proyeksi makro rencana tenaga kerja dan mikro di KITB, mengembangkan sistem pasar kerja, meningkatkan kualitas dan kapasitas pelatihan kompetensi di Kabupaten Batang dan sekitarnya.
Kemnaker juga akan menyiapkan BLK di KITB. Luasnya mencapai 5 hektare. Proyek itu akan menjadi perencanaan Kemnaker tahun 2023. Itu untuk peningkatan kualitas dan kapasitas pelatihan kompetensi di sekitar KITB.
Kemudian sertifikasi kompetensi dengan mengembangkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sesuai kebutuhan industri, serta memperkuat dan mengembangkan Bursa Kerja
Khusus (BKK).
Baca Juga
Sementara itu, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan jika pada fase pertama ada 12 tenant yang masuk. Tiga tenant rencananya nanti akan beroperasi di pertengahan tahun 2023. Ia berharap warga Batang dapat terserap maksimal. Sehingga meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka pengangguran.
"Dengan adanya Anjungan Siap Kerja ini akan menjawab persoalan-persoalan tersebut. Meningkatkan pelayanan ketenagakerjaan pada masyarakat pencari kerja lokal," ucapnya.
Direktur Utama PT KITB Galih Saksono memastikan bahwa progres infrastruktur semuanya berjalan sesuai rencana. Infrastruktur jalan sudah hampir 100 persen.
"Memang ada infrastruktur pendukung lain seperti air, air limbah, air bersih, sampah, kemudian gas. Untuk air diharapkan selesai di awal 2023. Kemudian aair limbah dan sampah akan selesai pertengahan 2023," terangnya.
Sebagai PSN, total luas lahan di KITB 4.300 hektare. Ada tiga Klaster yakni Creation, Innovation dan Leisure. Saat ini, pada fase 1 450 hektare sudah berhasil sold out dalam waktu kurang dari 2 tahun.
"Terdapat 12 investor yang sudah berkomitmen dengan kami 8 investor diantaranya sudah melaksanakan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) di Grand Batang City," katanya. (k28)