Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Tengah resmi menutup acara Grand Maerakaca Auto Show (GAS) yang menjadi bagian dari rangkaian acara Grand Maerakaca Fair 2022 pada 27 Agustus-4 September 2022.
Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Bapenda Provinsi Jawa Tengah Danang Wicaksono mengatakan bahwa gelaran tersebut menjadi salah satu strategi Pemprov Jawa Tengah dalam meningkatkan penerimaan dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor I (BBNKB) sehingga terus mencatatkan kinerja positif.
"Karena prinsipnya pajak itu memang sebuah kewajiban, tapi bagaimana cara mengumpulkan dari masyarakat itu sebuah pelayanan," katanya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Pameran otomotif itu menjadi wujud sinergi antara pemerintah daerah dengan pebisnis kendaraan bermotor. Menurut Danang, langkah tersebut jadi yang pertama dilakukan oleh Bapenda Jawa Tengah, termasuk di wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.
"Kami senang, kami bisa bergabung dengan dealer. Satu sinergi yang bagus. Bahkan di akhir acara ini, GM Area masing-masing dealer menyampaikan bahwa mereka terkesan dengan setting acaranya, dengan kesungguhan kepanitiaannya, meskipun masih relatif sepi, tetapi dorongan untuk mempromosikan dari Pemerintah Daerah itu dirasakan langsung, mereka minta tahun depan diadakan lagi," ungkap Danang.
Ada 20 merek kendaraan bermotor yang mengikuti acara GAS 2022 tersebut. Tak cuma memerkenalkan produk-produk anyar masing-masing produsen, acara tersebut juga menjadi sarana bagi Bapenda Provinsi Jawa Tengah untuk melayani masyarakat yang ingin membayarkan pajak kendaraannya.
Danang menambahkan, pihaknya tak hanya mengandalkan gelaran GAS 2022 untuk meningkatkan penerimaan PKB. Layanan bernama Samsat XXII yang terintegrasi dengan sistem pembayaran New Sakpole juga diselenggarakan.
"Sekarang masyarakat sudah bisa menyelesaikan pajak kendaraan bermotornya dari rumah. Pengesahan STNK sudah diverifikasi oleh Kepolisian, tinggal print dari rumah, jadi tidak perlu datang ke Samsat," jelasnya.
Bapenda Provinsi Jawa Tengah juga memiliki program Samsat Budiman. Melalui program tersebut, masyarakat yang masih awam dengan teknologi internet bakal dibantu oleh petugas dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menggunakan sistem pembayaran New Sakpole.