Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presidensi G20 Kuatkan Persepsi Positif Indonesia

Presidensi G20 harus dimanfaatkan untuk memberikan nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan (trust).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menyerahkan palu Presidensi G20 tahun 2023 ke India yang diterima oleh PM Narendra Modi - Dok. BPMI Setpres RI.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menyerahkan palu Presidensi G20 tahun 2023 ke India yang diterima oleh PM Narendra Modi - Dok. BPMI Setpres RI.

Bisnis.com, JIMBARAN - Presidensi G20 Indonesia 2022 membawa dampak langsung terungkitnya perekonomian Bali yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Pada jangka menengah dan panjang, kesuksesan penyelenggaraan event berskala internasional ini diyakini dapat memberikan manfaat berkelanjutan terharap perekonomian nasional.

Iss Savitri Hafidz, Direktur – Wakil Kepala Sekretariat Task Force G20 Bank Indonesia, mengatakan bahwa Presidensi G20 yang  digelar di tengah kondisi pandemi yang belum usai menciptakan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis, sekaligus merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Menurutnya, momentum presidensi ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberikan nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional.

Presidensi G20 juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global, sekaligus membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi pelaku ekonomi dan keuangan.

“Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi,” ujarnya dalam forum seminar Diskusi Hasil Presidensi G20 Indonesia 2022 yang diselenggarakan di Jimbaran, Bali, Rabu (7/12/2022).

Untuk memastikan Presidensi G20 Indonesia dapat memberikan dampak merata terhadap Indonesia, BI secara rutin melakukan sosialisasi mengenai hasil kesepakatan yang dicapai oleh para pemimpin dunia selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 kepada stakeholder di daerah.

Iss menambahkan, tidak semua kesepakatan yang dicapai selama penyelenggaraan G20 sudah berupa kebijakan yang sudah siap diimplementasikan. Ada banyak kesepakatan yang membutuhkan pembahasan lebih lanjut.

“Sosialisasi ini dilakukan agar seluruh stakeholder bisa memahami apa hasil G20, dan bisa dilihat apa yang relevan bagi masing-masing daerah. Misalnya di sini ada rujukan terkait dengan penerapan green financing, ataupun tentang menjual potensi investasi di daerah,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal mengatakan bahwa ada sejumlah sektor yang langsung terdampak oleh penyelenggaraan G20 di Indonesia, yakni transportasi dan pariwisata, khususnya di Bali.

“G20 ini tidak langsung jadi obat. Ada sektor yang langsung terdampak ada yang dampaknya jangka menengah dan jangka panjang. Yang jangka pendek transportasi dan pariwisata,” ujarnya. 

Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Ketua Bali Tourism Board, menambahkan bahwa rangkaian event Presidensi G20 telah berhasil mengungkit kembali industri pariwisata Bali. Tren positif tersebut juga didukung kebijakan penanganan pandemi Covid-19 yang sudah semakin longgar.

“Ketika April 2022 dibuka border untuk turis asing dan tidak perlu ada karantina, itu sudah mulai meningkat jumlah wisatawan. Penghapusan PCR pada Juli juga sangat jadi booster,” ujarnya.

Saat ini, rata-rata tingkat hunian kamar di Bali berada pada level 46,28%, sudah membaik namun belum kembali pulih seperti saat sebelum pandemi yang rata-rata mencapai 59,39%.

Wisatawan asing paling banyak berasal dari Australia paling banyak yang berkontribusi 28%. Selanjutnya India, Inggris, Perancis, AS, Singapura, Korsel, Rusia, China dan Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper