Bisnis.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta melihat jumlah kunjungan wisatawan yang tinggi sebagai peluang pemasaran produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Ini jadi pasar kita bagi pelaku UMKM untuk bisa lebih menikmati dan memiliki. Menikmati karena produk UMKM itu tidak bicara yang dijinjing, tapi juga bisa yang siap saji di situ [lokasi wisata]," jelas Srie Nurkyatsiwi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DI Yogyakarta, Jumat (9/12/2022).
Srie menjelaskan, untuk bisa memanfaatkan potensi kunjungan wisatawan itu, pelaku UMKM mesti mempersiapkan diri. Mulai dari kualitas hingga harga produk yang ditawarkan. Pelaku UMKM juga perlu menyiapkan kemasan produk yang menarik. Pemerintah daerah juga mendorong pelaku UMKM untuk bisa melakukan sertifikasi produk yang dipasarkan.
Lebih lanjut, selain aspek produk, kualitas layanan pembeli juga perlu mendapatkan perhatian. "Kita tidak hanya menyiapkan dari sisi produknya saja, tapi bicara juga kita melindungi konsumen. Jangan sampai nanti wis menikmati, sudah beli produk, tapi dikecewakan karena sisi kualitasnya. Ini yang kita siapkan," jelas Srie.
Srie menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta punya program pendampingan buat meningkatkan kualitas pelayanan tersebut. Pelaku UMKM juga diarahkan untuk bisa melakukan manajemen bisnis yang baik.
Pelaku UMKM di wilayah DI Yogyakarta juga sudah cukup melek dengan teknologi digital. Menurut Srie, hal itu jadi kekuatan tersendiri. "Kalau DI Yogyakarta sudah sangat luar biasa. Hampir semuanya sudah memanfaatkan IT. Masih ada yang belum karena dari sisi usia, lokasinya memang masih ada blank spot. Meskipun terus kita lakukan sekarang di setiap Kalurahan sudah ada wifi difasilitasi dari pemerintah daerah," jelasnya.
Pemanfaatan teknologi digital memang jadi peluang tersendiri bagi pelaku UMKM. "Mereka bisa mengakses pembeli, yang selama ini konsep lokasi dianggap strategis itu kalau di mal, di tempat kerumunan orang. Sekarang kan tidak," kata Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sujito, beberapa waktu lalu.
Arie menambahkan, DI Yogyakarta bisa menggandeng perguruan tinggi untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Pemanfaatan hilirisasi riset disebut bisa menguntungkan tiga pihak sekaligus, baik pemerintah daerah, pelaku UMKM, juga perguruan tinggi.
"Koperasi, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), itu satu sama lain juga harus bermitra. Sehingga, energi ekonomi kecil itu bisa membesar kalau berkolaborasi," jelas Arie.