Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ribuan Pemudik Masuk ke Jawa Tengah, Waspadai Titik Kemacetan

Rombongan pemudik via jalur laut tiba pada Minggu (16/4/2023) siang. Sementara pasar menjadi salah satu titik yang patut diwaspadai terkait kemacetan.
Penumpang KM Dobonsolo tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, pada Minggu (16/4/2023)./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Penumpang KM Dobonsolo tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, pada Minggu (16/4/2023)./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SEMARANG – Ribuan pemudik mulai mengalir ke Jawa Tengah, baik melalui jalur darat maupun transportasi laut. 

Dilaporkan dari Cianjur, kendaraan roda empat dan roda dua terpantau semakin banyak yang menuju Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2023) malam. Mulyono (43), seorang pemudik yang membawa kendaraan roda empat dengan tujuan Brebes, Jawa Tengah, mengatakan sengaja berangkat tengah malam untuk menghindari pasar tumpah.

"Untuk menghindari pasar tumpah di sepanjang jalur mudik Cianjur-Bandung Barat dan Bandung. Kami sengaja mudik lebih awal untuk menghindari macet," katanya.

Hal senada disampaikan pemudik asal Tanggerang, Banten dengan tujuan Blora, Jawa Tengah, Sutiono (38). Dia memilih berangkat lebih awal secara konvoi bersama 12 pemudik lain.

"Mudik lebih awal agar tidak terjebak macet dan bisa menjemput adik yang merantau di Bandung. Sudah tiga tahun tidak bisa mudik bareng, mumpung sekarang diperbolehkan jadi bisa mampir dulu sebelum sampai ke kampung halaman," katanya.

Sementara dari Jawa Tengah, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Temanggung, mengimbau para pemudik di jalur tengah untuk menghindari beberapa titik keramaian pasar tradisional guna menghindari kemacetan.

"Kami mengimbau pemudik menghindari titik keramaian pasar dengan memanfaatkan jalur alternatif agar perjalanan bisa berjalan lancar," kata Kepala Dishub Kabupaten Temanggung Supriyanto di Temanggung, Minggu (16/4/2023).

Ia menyebutkan meskipun arus mudik belum begitu kelihatan di jalur tengah, beberapa jalan yang melewati titik pasar mulai padat kendaraan dan perlu dihindari oleh para pemudik, yakni Pasar Kliwon Temanggung, Pasar Legi Parakan, dan Pasar Ngadirejo.

Guna menghindari titik-titik keramaian pasar tersebut, pihaknya sudah memasang rambu pendahulu petunjuk jalan (RPPJ) portabel yang mengarahkan pengguna jalan menggunakan jalur alternatif.

Adapun di Tanjung Emas, Semarang, rombongan pertama peserta program mudik gratis yang digelar Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tiba pada Minggu (16/4/2023). Rombongan itu berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara menggunakan Kapal Motor (KM) Dobonsolo.

Tri Andayani, Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyampaikan bahwa dalam keberangkatan pertama dari Jakarta-Semarang, KM Dobonsolo membawa 1.100 orang pemudik dan sekitar 500 unit sepeda motor. Nantinya, kapal itu masih harus menempuh dua kali perjalanan pulang-pergi.

“Tujuannya untuk mengurangi beban lalu lintas dan kecelakaan jalan Raya. Khususnya di jalur arteri dari arah Jawa Barat, Jakarta, ke arah Jawa Tengah,” jelas Tri selepas menyambut kedatangan rombongan pemudik.

Dalam perjalanan pertama kali ini, okupansi KM Dobonsolo hanya berkisar di angka 50 persen. Namun, pada perjalanan-perjalanan berikutnya, kapal itu bakal menampung 1.250 unit sepeda motor dan 2.500 orang penumpang sekali jalan. 

“Semoga okupansi dari kapal ini, baik penumpang maupun kendaraan bermotor, menjadi maksimal sehingga penugasan kami menjadi optimal dari pemerintah,” ucap Tri pada wartawan yang hadir.

Agung Pramono, salah satu peserta program tersebut, mengaku senang bisa berangkat mudik bersama orangtuanya. “Ini mau ke Sragen, perjalanannya naik sepeda motor,” ucapnya. Berdasarkan pantauan Bisnis, sebagian besar peserta program mudik gratis itu memang berangkat bersama keluarga besarnya. Bahkan, tak sedikit yang masih menggendong anak.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan bahwa pemudik yang melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan sepeda motor memang punya risiko kecelakaan yang cukup tinggi. Untuk itu, program mudik gratis tersebut diapresiasi karena tak cuma efektif mengurangi volume kendaraan di jalur darat tapi juga jauh lebih aman bagi pemudik.

“Dengan adanya PT Pelni, Menteri Perhubungan, [yang] menyiapkan kapal, minimal menguranggi. Ini sudah mengurangi rekan-rekan yang pakai kendaraan bermotor. Kami siapkan pengawalan dari sini,” jelas Ahmad.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mendirikan Posko Terpadu Lebaran 2023 di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah pada Jumat (14/4/2023). Fasilitas itu didirikan buat mengantisipasi kedatangan pemudik jalur darat yang diperkirakan bakal masuk wilayah Jawa Tengah lebih dini.

Jawa Tengah sendiri punya beberapa titik rawan kemacetan. Misalnya di wilayah Ajibarang, Kabupaten Banyumas yang jadi penghubung antara jalur lintas selatan dan utara Jawa. Selain itu, wilayah di sekitar pintu tol, pusat wisata, pusat perbelanjaan, dan lokasi pengerjaan proyek diperkirakan bakal menjadi titik rawan macet pada musim mudik kali ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara dan Bisnis
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper