Bisnis.com, PURWOKERTO — Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, bersinergi dengan Bank Indonesia Purwokerto dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan acara Banyumas Culture Carnaval Bursa Koperasi Usaha Kecil Menengah (Bursa KUKM) pada 12—14 Mei 2023.
Rangkaian acara diisi oleh berbagai kegiatan seperti pameran UMKM, talkshow, fashion show, dan karnaval budaya yang diikuti oleh seniman Banyumas dan warga masyarakat umum.
Acara pembukaan yang diselenggarakan di Gelora Satria Purwokerto turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang juga menjadi narasumber utama dalam talkshow Ngopi Ngapak.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, mengatakan bahwa Bank Indonesia senantiasa berkomitmen mendukung pengembangan UMKM agar terus meningkatkan kapasitas dan berorientasi ekspor.
Pembinaan kepada UMKM dimulai dari proses kurasi produk yang dilakukan di seluruh wilayah Jateng. Produk-produk yang dinilai memiliki potensi akan dibantu dan didampingi agar produk UMKM tersebut dapat memenuhi standar dan selera pasar baik nasional maupun internasional.
“Kami melakukan kurasi dan on boarding UMKM. Kami buka di setiap kabupaten kota, kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM. Kami bantu dari yang baru mulai, didampingi untuk digitalisasi baik dari aspek produksi hingga pemasaran, dan kami bantu fasilitasi ekspor ke beberapa negara,” ujarnya saat menjadi narasumber talkshow Ngopi Ngapak yang digelar di GOR Satria Purwokerto, Jumat (12/5/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memaparkan sejumlah program yang sudah diselenggarakan untuk membantu koperasi dan UMKM di Jateng.
Menurut Ganjar, selama menjabat sebagai gubernur dua periode, ada sejumlah program yang sudah berjalan. Dimulai dengan inventarisasi dan evaluasi koperasi di seluruh wilayah Jateng. Koperasi yang sehat didukung untuk terus berkembang, sedangkan koperasi yang sudah hampir mati ditertibkan.
Terhadap para pelaku UMKM, Ganjar menyebut bahwa awal periode pemerintahannya dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan UMKM.
“Ternyata salah satu kebutuhan paling dasar adalah akses permodalan. Oleh karena itu kami ajak Bank Jateng memfasilitasi. Menyediakan sejumlah produk pembiayaan untuk UMKM bahkan pelaku usaha ultra mikro,” ujarnya.
Selain membantu akses permodalan, Pemprov Jateng melalui Dinas Koperasi dan UMKM yang bekerja sama dengan sejumlah pihak juga menyelenggarakan berbagai pelatihan, seperti pengemasan produk, digital marketing, dan ekspor.
Pemprov juga berkolaborasi untuk membuka Hetero Space yang merupakan ruang kerja bersama yang disediakan khusus bagi UMKM. Hetero Space kini telah beroperasi di Kota Semarang, Kota Surakarta, dan Kabupaten Banyumas.
Adapun, rangkaian program Banyumas Culture Carnival juga turut diramaikan oleh 143 UMKM binaan berbagai lembaga, dinas, instansi serta perbankan dari seluruh Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, sebanyak lima UMKM merupakan besutan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah dan tiga di antaranya sudah diterima di pasar Jepang, Belgia, Singapura dan Arab Saudi.
Ke depan, Bank Indonesia akan senantiasa melaksanakan berbagai program pengembangan ekonomi berbasis UMKM sebagai upaya dalam mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru.