Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telur Ayam Pacu Inflasi di Kota Yogyakarta

Harga komoditas telur ayam ras mengalami inflasi hingga 11,21 persen. Kenaikan harga itu menyumbang inflasi di Kota Yogyakarta sebesar 0,10 persen.
Pedagang menunjukkan telur./Bisnis-Fanny Kusumawardhani
Pedagang menunjukkan telur./Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, SEMARANG - Komoditas telur ayam ras jadi komoditas dengan penyumbang inflasi terbesar di Kota Yogyakarta pada periode Mei 2023.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DI Yogyakarta, Herum Fajarwati, menyampaikan bahwa komoditas telur ayam ras mengalami inflasi hingga 11,21 persen pada Mei 2023.

"Dan memberikan andil 0,10 persen [terhadap inflasi]. Sementara pada bulan sebelumnya, komoditas ini justru mengalami penurunan atau deflasi 3,65 persen," jelasnya dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (5/6/2023).

Inflasi di Kota Yogyakarta sendiri secara month-to-month (mtm) berada di angka 0,35 persen. Adapun untuk inflasi tahun kalender Mei 2023 terhadap Desember 2022 tercatat sebesar 1,63 persen.

Herum menyebut, perkembangan inflasi di Kota Yogyakarta sudah menunjukkan tren melandai apabila dibandingkan dengan inflasi tahun sebelumnya.

"Berdasarkan kelompok pengeluaran, secara month-to-month (mtm), kita lihat bahwa inflasi tertinggi tercatat pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,25 persen dan memberikan andil terhadap total inflasi sebesar 0,29 persen," jelas Herum.

Sebaliknya, kelompok pengeluaran informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi 0,13 persen menekan laju inflasi sebesar 0,01 persen. Begitu juga dengan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami deflasi 0,20 persen dan memberikan andil deflasi 0,01 persen.

Dilihat dari komoditasnya, selain telur ayam ras, inflasi di Kota Yogyakarta juga disumbang oleh kenaikan harga pada komoditas rokok kretek filter, angkutan udara, serta bawang merah. Pada komoditas rokok kretek filter, inflasi pada bulan Mei 2023 terjadi sebesar 4,26 persen atau menyumbang 0,07 persen pada inflasi Kota Yogyakarta.

Sementara itu, inflasi pada komoditas angkutan udara dan bawang merah terjadi masing-masing di angka 3,61 persen dan 9,01 persen.

Inflasi yang terjadi pada komoditas pangan itu memberikan dampak pada angka Nilai Tukar Petani (NTP) di Kota Yogyakarta. Meskipun secara kumulatif, NTP pada Mei 2023 mengalami penurunan 0,29 persen (mtm). Namun NTP pada subsektor peternakan mengalami kenaikan 3,17 persen dimana kini angkanya mencapai 100,55 poin.

Kenaikan NTP juga tercatat pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang berada di posisi 103,97 poin atau naik 1,15 persen dibanding bulan sebelumnya."Inflasi tahun ke tahun, atau Year-on-Year (YoY) untuk Kota Yogyakarta pada bulan Mei ini mencapai pada posisi 4,72 persen. Kalau kita lihat dibandingkan posisi yang sama tahun yang lalu, ini sedikit melandai. Tahun lalu mencapai 4,83 persen," jelas Herum.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper