Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Jateng Dorong Pelaku Ritel Tradisional Lakukan Inovasi 

Pemerintah Provinsi Jateng terus mendorong UMKM terus mengembangkan inovasi sebagai upaya penguatan ekonomi masyarakat. Sejauh ini, dalam sebulan pendapatan bersih yang mereka peroleh bisa mencapai Rp3 juta. 
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri acara Sampoerna Retail Community di Semarang./Bisnis-Alif Nazalla Rizqi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri acara Sampoerna Retail Community di Semarang./Bisnis-Alif Nazalla Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jateng terus mendorong UMKM terus mengembangkan inovasi sebagai upaya penguatan ekonomi masyarakat. Sejauh ini, dalam sebulan pendapatan bersih yang mereka peroleh bisa mencapai Rp3 juta. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, menjamurnya ritel modern bukanlah alasan untuk menutup gasik gorden toko alias menutup usaha. Justru banyaknya pesaing harus semakin memicu UMKM untuk melahirkan banyak inovasi.

Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan 1.031 pengusaha ritel tradisional.

"Zaman sudah berubah, ada banyak ritel di sekitar bapak ibu. Gotong royong sampeyan luar biasa, hebat. Buat koperasi dan komunitas. Agar dilatih kapasitas cara dagang pemasaran mengelola aset dan lainnya," kata Ganjar, Rabu (14/11/2018).

Ganjar berbicara di depan pengusaha ritel tradisional yang terkumpul dalam komunitas SRC atau Sampoerna Retail Community. 

Meski yang hadir "hanya" 1.031 pengusaha ritel tradisional, sejatinya jumlah anggota SRC di Jateng mencapai 8.000.

Salah satunya adalah pengusaha ritel tradisional dari Sambiroto Kendal bernama Senin. Belum genap lima tahun berjualan sembako lengkap, saat ini dia bisa meraup keuntungan bersih sebulan sebesar Rp2,5 juta.

Kepada Ganjar dia mengatakan bahwa pendapatan tersebut sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Meskipun menurut saya pendapatan ideal dari usaha ini sebesar Rp4 juta dan itu target pengembangan yang ingin saya capai, salah satu caranya dengan memperbanyak stok beras karena itu yang paling laku cepat," kata Senin. 

Peritel tradisional lainnya, Sri Purwaningsih dari Demak bertutur soal pendapatannya. 

Dalam sebulan pendapatan bersih Sri sebesar Rp3 juta. Dia merasakan betul peningkatan usaha dan pendapatannya setelah ikut komunitas. Hal itu, ujarnya, karena pihak SRC melakukan pendampingan usaha yang intens. "Setiap hari nabung seratus ribu, Insyaallah buat haji," katanya. 

Menurut Ganjar, Pemprov saat ini tengah mengumpulkan kekuatan yang ada di Jateng, dari pemerintah, pengusaha besar untuk semakin intens melakukan pendampingan, khususnya membantu akses permodalan. 

"Kita harapkan Sampoerna juga bisa memfasilitasi bagaimana agar mereka bisa mengakses permodalan dengan suku bunga rendah, persyaratannya gampang tidak mencekik seperti rentenir," kata Ganjar. 

Dengan cara ini, lanjut Ganjar, akan membuat peritel tradisional bisa mengembangkan ekonomi berdikari. Sebagai tolak ukur, Ganjar mengatakan harus ada target. Ganjar lantas menyitir curhatan Senin yang ingin menaikkan pendapatan dari Rp2,5 ke Rp4 juta perbulan. 

"Tinggal kita target saja, mari seluruh pedagang ini kita dorong untuk minimum dia dapat penghasilan Rp4 juta, bahkan ini melebihi UMK, bahkan UMK DKI Jakarta. Jadi kalau mereka dapat seperti itu Insyaallah hidupnya jauh lebih baik," kata Ganjar. 

Jika hal tersebut terealisasi, Ganjar berpesan agar para pengusaha ritel tradisional itu tidak melupakan sedekah, pada tetangga, anak yatim dan fakir miskin. Menurut Ganjar hal itu menjadi faktor penting bagi berkahnya rizki. Selain itu, Ganjar juga mengajak mereka mendeklarasikan diri untuk saling membeli. 

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati mengatakan pihaknya juga melakukan pendampingan terhadap KUD agar semakin maju. "Kami juga terus memantau mengenai perkembangan KUD, kita bina agar semakin modern," ujarnya.

Arief Triastika, Manager Regional Relation & CSR Sampoerna mengatakan SRC merupakan wadah pengusaha ritel tradisional untuk berbagi informasi dan trik menjalankan usaha. "Filosofi sapu lidi yang jadi pegangan kami agar peningkatan perekonomian bagi peritel tradisional. Jalinan erat antara kami, ritel tradisional dan pemerintah dan loyalitas konsumen yang utama," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper