Bisnis.com, SEMARANG - Kementerian Kelautan dan Perikanan segera menindaklanjuti PP No.26/2023 tentang Pengelolaan Sedimentasi di Laut. Proyek percontohan bakal dikembangkan di Desa Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak mulai tahun 2024 ini.
"Mudah-mudahan ini menjadi suatu cara, yang kami kelola ini menjadi bagian dari implementasi kebijakan pengawasan pulau-pulau kecil dan pesisir," kata Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan, pada Kamis (25/4/2024) di Kota Semarang.
Sebagai fenomena oseanografi, sedimentasi laut terjadi akibat perubahan arus laut serta pergerakan lumpur dari daratan menuju muara. Untuk itu, Trenggono menyebut, pihaknya bakal mengelola pesisir demak dari dua sisi sekaligus.
"[Sedimentasi] yang di laut akan kami manfaatkan untuk reklamasi, kedua yang berlumpur dari darat itu saya minta Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (PKRL) untuk direvitalisasi menjadi hutan mangrove," jelas Trenggono saat ditemui wartawan.
Trenggono menjelaskan bahwa pengelolaan sedimentasi laut merupakan bagian dari arah kebijakan ekonomi biru yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selain mengelola dan mengembangkan kawasan pesisir, perluasan kawasan konservasi laut dan pembersihan sampah plastik juga menjadi isu yang mendapat perhatian khusus.Ke depan, proyek pengelolaan sedimentasi laut itu bakal direplikasi di daerah lain di Indonesia.
Baca Juga
Harapannya, selain memulihkan ekosistem kelautan, pengelolaan sedimentasi itu juga dapat meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri telah memberikan lampu hijau atas perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan di kawasan pesisir Kabupaten Demak.
"Ini juga sejalan dengan visi misi kami untuk menjaga pesisir di Pantai Utara Jawa," kata Sumarno, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Sumarno menjelaskan, problesedimentasi laut terjadi tak hanya di Kabupaten Demak, melainkan merata di pesisir utara Jawa Tengah dari wilayah Brebes hingga Rembang. Sebelumnya, upaya mitigasi kawasan pesisir juga telah dilakukan melalui proyek tanggul laut Tol Semarang-Demak.
"Saya menunggu mudah-mudahan cepat terealisasi dan berhasil, sehingga dapat kami kembangkan di wilayah-wilayah lain. Karena selama ini kan kita sudah banyak berdiskusi, berkolaborasi dengan banyak pihak, untuk penanganannya belum bisa optimal di Pantura," jelas Sumarno.