Bisnis.com, JAKARTA—Pakar mutiara, Yustinus Mario Tenggara mengatakan mutiara laut selatan ("South Sea Pearl"/SSP) yang asli berasal dari Indonesia lebih memiliki kilau yang alamiah dibandingkan dengan beragam jenis mutiara lainnya.
"Kelebihan mutiara SSP adalah kilaunya tidak akan berubah seiring waktu, dan bila diwariskan tidak perlu khawatir kilaunya akan berkurang," kata Mario Tenggara dalam acara tentang mutiara yang digelar di Menara Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Mario memaparkan, SSP disebut mutiara laut selatan karena mutiara jenis tersebut hanya dapat ditemui di negara-negara yang memiliki lautan di sebelah selatan garis khatulistiwa, seperti Republik Indonesia dan Australia.
Dia juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah produsen terbesar dari SSP dan penyuplai dari sekitar 70 persen dari pasokan global.
"SSP kerap disebut 'Queen Pearl' karena sering dipakai oleh ratu dan bangsawan," kata Mario yang juga memiliki perusahaan penjual mutiara itu.
Karakter utama dari SSP, menurut dia, adalah memiliki ukuran sekitar 9-17 milimeter dan biasanya memiliki dua warna yaitu warna putih dan kuning.
Sedangkan jenis mutiara lainnya yang juga dikenal di percaturan internasional antara lain adalah Tahitian Black Pearl dari Samudera Pasifik.
Sesuai namanya, Tahitian Black Pearl umumnya adalah mutiara dengan gradasi cenderung gelap atau hitam, dan biasanya berada di perairan dangkal, berbeda dengan SSP yang biasanya ditemukan di kerang dalam kedalaman 30-70 meter.