Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERDAGANGAN: Usaha Skala Kecil & Besar di Jateng Harus Sinergi

Untuk memacu pertumbuhan dan pemerataan ekonomi ke depan, pemerintah provinsi Jawa Tengah diharapkan dapat mendorong sinergi antara perusahaan besar, menengah, kecil dan mikro.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, SEMARANG – Untuk memacu pertumbuhan dan pemerataan ekonomi ke depan, pemerintah provinsi Jawa Tengah diharapkan dapat mendorong sinergi antara perusahaan besar, menengah, kecil dan mikro.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani mengatakan sinergi harus didorong lantaran Jawa Tengah kini dibidik sebagai tempat investasi dan lahan industri baru.

“Di sini peran pemerintah diperlukan agar perusahaan atau usaha yang lebih besar dapat ‘menggendong’ yang kecil. Harus ada pembinaaan sehingga UMKM dapat terintegrasi, kalau tidak pembangunan yang ada bisa mematikan yang kecil,” ujarnya, Rabu (24/5/2017).

Menurut dia, saat ini adalah masa di mana pertumbuhan bisa dicapai dengan pengembangan nilai tambah dan kolaborasi berbagai skala usaha dari sektor yang berbeda untuk meningkatkan efisiensi dan keuntungan.

Mengutip rilis terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng terkait sensus ekonomi 2016, di provinsi tersebut terdapat 4,17 juta usaha atau perusahaan. Jumlah itu meningkat dari 10 tahun lalu yang sebanyak 3,69 juta usaha.

Dari total jumlah usaha hingga tahun lalu, yang terkategori usaha menengah besar hanya 1,02% saja. Sisanya, skala usaha usaha menengah kecil. Dari jumlah tersebut, secara kuantitas aktivitas ekonomi paling banyak dijalankan adalah usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor dengan porsi 43,16%.

Kemudian disusul industri pengolahan di tempat kedua dengan persentase 24%. Adapun peringkat ketiga terbesar adalah penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum sebesar 15%.

Jika dirinci, usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor terdiri dari 1,78 juta usaha menengah kecil dan 17.896 usaha menengah besar. Adapun di industri pengolahan terdapat 1,01 juta usaha menengah kecil dan 6.187 industri menengah besar.

Sedangkan pada industri penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum usaha menengah kecil mencapai 614.341 dan usaha menengah besar sebanyak 1.051. Mengomentari hal tersebut, ekonom dari Universitas Gajah Mada  Mudrajad Kuncoro mengatakan pekerjaan rumah terbesar bagi pemerintah adalah pemerataan usaha di daerah yang masih tertinggal.

Hal itu bisa dilakukan dengan perbaikan iklim bisnis, kemudahan perizinan, serta menumbuhkan usahawan muda. Menurutnya, jika hal itu didorong daerah yang relatif tidak  terdapat banyak perusahaan dan usaha bisa mengejar ketertinggalan

“Bagaimana kita bicara pemerataan dan pertumbuhan sehingga mengurangi ketimpangan,” ujarnya.

Hingga tahun lalu, BPS mencatat jumlah usaha dan perusahaan terbanyak ada di Banyumas yang mencapai 216.560. Disusul kemudian oleh Cilacap dan Kota Semarang masing-masing 191.847 dan 182.655 usaha.

Adapun kota dengan jumlah usaha menengah kecil terbanyak adalah Banyumas 214.329. Disusul Cilacap sebanyak 190.264 usaha dan Kebumen 181.365 usaha. Sementar itu jumlah usaha menengah besar terbanyak adalah kota Semarang yang mencapai 7.794, disusul Surakarta 2.408 dan Banyumas 2.231. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : News Editor
Sumber : JIBI

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper