Bisnis.com, KLATEN--Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaaan Kantor Cabang Klaten telah menargetkan dapat menarik jumlah peserta khusus tenaga kerja di wilayah Kabupaten Klaten dan Boyolali pada 2017 sebanyak 900 perusahaan.
"Kami BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Klaten, juga membawahi wilayah Boyolali, dan target 900 perusahaan itu, dengan jumlah sekitar peserta sekitar 53 ribu tenaga kerja," kata Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Klaten Multanti, Senin (5/6/2017).
Menurut Multanti dari target tersebut segala upaya dilakukan termasuk kegiatan sosialisasi soal manfaatnya kepada perusahaan-perusahaan untuk mengikutsertakan pada tenaga kerjanya agar mereka mempunyai hak sama dapat terlindungi program BJS Ketenagakerjaan.
"Realisasinya hingga sekarang masih sekitar 180 perusahaan yang ikut program BPJS Ketenagaakerjaan tahun ini," katanya.
Multanti mengatakan BPJS Ketenakerjaan sangat bermanfaat kepada tenaga kerja yang banyak memiliki resiko kecelakaan kerja, dan contohnya Kantor Cabang Klaten belum lama ini, telah menguruskan seorang tenaga kerja yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di Malang. Ahli warisnya kebetulan warga di Boyolali yang diurus tanpa mengeluarkan biaya administrasi sedikitpun.
Menurut dia, perhitungan penetapan kecelakaan kerja meninggal dunia ahli waris akan menerima 48 kali gaji untuk santunan kematiannya, mendapatkan hak ahli waris biaya pemakaman Rp3 juta, santuan perkala totalnya Rp4,8 juta rincian Rp200 ribu per bulan selama 24 bulan. Jika memiliki anak didik perlu biaya sekolah SD akan diberikan beasiswa Rp12 juta.
"Hal ini, manfaat yang diterima ahli waris pada saat tenaga kerja mengalami resiko kecelakaan kerja hingga meninggal duniam" kata Multanti.
Dia mengatakan jumlah perusahaan yang sudah mengikutkan tenaga kerjanya pada program BPJS Ketenagakerjaan di wilayah Klaten dan Boyolali hingga sekarang ada sebanyak 1.953 perusahaan dengan jumlah 96.000 tenaga kerja. Jumlah itu, memang belum berbanding lurus dengan tenaga kerja yang ada khususnya di sektor non formal atau bukan penerima upah.
Jumlah perusahaan yang mengikutkan tenaga kerjanya di Klaten maupun Boyolali rata-rata berskala besar dan menengah, sedangkan yang belum skala kecil seperti UMKM dan ritail belum semuanya terdaftar.
Bahkan, lanjut dia, masih banyak sekali contoh-contoh para pedagang dan bekerja bukan penerima upah lainnya termasuk petani yang belum mendaftarkan diri ikut program tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya terus meningkatkan sosialisasi ke pasar -pasar dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) soal manfaat peserta BPJS Ketenagakerjaan. Namun, jumlah pedagang yang ada di Klaten misalnya baru sekitar lima persen yang sudah mendaftarkan diri.
Kendala yang dihadapi selama ini, kata dia, kesadaran masyarakat khusunya bekerja penerima non upah masih kurang, terkait BPJS Ketenagakerjaan. Mereka sebenarnya sudah tahu keuntungan jika mengikuti program itu, tetapi mereka kesadaran yang kurang. Jika melihat biaya iuran BPJS Ketenagakerjaan sangat minim yakni Rp18.800 per orang per bulan.
BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 900 Perusahaan di Klaten & Boyolali
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaaan Kantor Cabang Klaten telah menargetkan dapat menarik jumlah peserta khusus tenaga kerja di wilayah Kabupaten Klaten dan Boyolali pada 2017 sebanyak 900 perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

24 menit yang lalu
Jor-joran Borong Saham BSI (BRIS) Jelang Hilal Dividen 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 jam yang lalu
Hotel Sahid Jaya Solo Hadirkan Promo Kamar dan FnB

16 jam yang lalu
Republik Ceko Tertarik Bangun Kantor Konsulat di DIY
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
