KSOP Tanjung Emas Imbau Berikan Kenyamanan kepada Pemudik

Bisnis.com, SEMARANG--Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas Semarang mengimbau perusahaan kapal agar memberikan kenyamanan bagi penumpang selama pelayanan arus mudik Lebaran.

"Biasanya saat arus mudik kan jumlah penumpang lebih banyak sehingga kenyamanan penumpang harus tetap diutamakan," kata Kepala KSOP Tanjung Emas Semarang Gajah Rooseno, Selasa (13/6/2017).

Ia mengatakan menghadapi arus mudik Lebaran tersebut, KSOP sudah melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah perusahaan penyedia jasa transportasi laut, di antaranya PT Pelni dan Dharma Lautan Utama (DLU).

"Melalui rapat tersebut saya sudah sampaikan agar masing-masing pihak mempersiapkan fasilitas, mulai dari cek fisik kapal, docking, persiapan alat penolong, SDM, hingga posko kesehatan," katanya.

Selain itu, pada jauh hari sebelumnya, pihaknya juga sudah meminta masing-masing perusahaan membuat jadwal kapal sekaligus pemberitahuan mengenai ada atau tidaknya penambahan kapal.

"Kalau untuk pengajuan penambahan kapal ada empat, salah satunya dari PT Pelni. Kalau untuk rute, beberapa di antaranya masih sama dengan reguler, yaitu Tanjung Emas ke sejumlah daerah di Kalimantan, yaitu Sampit dan Pontianak," katanya.

Ia mengatakan untuk rute tambahan selama arus mudik kali ini yaitu rute Tanjung Priok ke Tanjung Emas Semarang. Untuk rute tersebut, nantinya Pelni akan mengoperasikan Kapal Dobonsolo.

"Kalau khusus rute Tanjung Priok-Tanjung Emas untuk program mudik gratis dengan kapasitas penumpang 2.000 dan sepeda motor 1.000," katanya.

Mengenai mudik gratis ini, dikatakannya, untuk arus mudik akan dilaksanakan sebanyak empat kali pada tanggal 17, 19, 21, dan 23 Juni. Sedangkan untuk arus balik dilaksanakan pada tanggal 30 Juni, 2, 4, dan 6 Juli 2017.

Ia mengatakan untuk pendaftarannya dapat melalui jaringan "online" maupun "offline". Khusus untuk "online" sudah dilaksanakan sejak tanggal 30 Mei 2017. Para calon pemudik dapat mengakses ke alamat http://mudikgratis.dephub.go.id.

Sementara itu, terkait dengan dispensasi kapasitas kapal, dikatakannya, hanya PT Pelni yang mengajukan penambahan hingga 15 persen dari kapasitas normal. Sedangkan untuk kapal lain tidak ada pengajuan dispensasi kapasitas kapal.

"Kalau untuk penjualan tiket kan seluruhnya melalui sistem komputer, jadi peraturan kapasitas kapal ini tidak mungkin dilanggar. Kami juga terus melakukan pantauan untuk penjualan tiket ini," katanya.