Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAILIT NYONYA MENEER: Bank Papua Melelang 11 Aset

PT Bank Pembangunan Daerah papua (Bank Papua) melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) mulai melakukan lelang tertutup aset PT Nyonya Meneer (dalam pailit). Tercatat 11 objek yang dilelang untuk menutup pinjaman yang telah diberikan.
Salah satu bangunan milik pabrik jamu Nyonya Meneer di Semarang./Anggara Pernando
Salah satu bangunan milik pabrik jamu Nyonya Meneer di Semarang./Anggara Pernando

Bisnis.com, SEMARANG – PT Bank Pembangunan Daerah papua (Bank Papua) melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) mulai melakukan lelang tertutup aset PT Nyonya Meneer (dalam pailit). Tercatat 11 objek yang dilelang untuk menutup pinjaman yang telah diberikan.

Objek yang dilelang meliputi Kantor Pusat Nyonya Meneer seluas 2.618 meter persegi yang terdiri dari 5 buah sertifikat hak guna bangunan (HGB) senilai Rp13,62 miliar. Di area itu juga dilelang gudang jamu yang berdekatan dengan kantor pusat seluas 1.262 meter persegi senilai Rp5,15 miliar.

Sedangkan objek lainnya yang dielalng adalah kantor Nyonya Meneer di Kaligawe Semarang seluas 16.924 meter persegi (Rp24 miliar), juga kawasan resor edukasi Taman Djamoe Indonesia (TDI) seluas 23.475 meter persegi (Rp21,8 miliar).

Objek lainnya yang dilelang yakni dua rumah pribadi Charles Saerang sebagi pemilik Nyonya Meneer. Kedua objek tersebut terdiri dari 3 buah sertifikat yang dilelang dengan nilai Rp4,5 miliar dan Rp5,5 miliar.

Dalam lelang itu, KPKNL Semarang memberi waktu hingga Selasa (27/9) siang bagi investor yang berminat untuk memasukkan penawaran. Lelang dilakukan dengan penawaran tertutup (closed bidding).

Ade Liansah, Kurator Nyonya Meneer memastikan pembicaraan dengan calon investor pabrik jamu legendaris ini ditunda hingga adanya kepastian dari proses yang dipilih Bank Papua. Dia mengatakan investor ingin mendapatkan kembali seluruh aset Nyonya Meneer dan melanjutkan lagi bisnis pabrik jamu yang berdiri semenjak 1919 itu.

“Bank Papua memang punya hak jual selama 2 bulan. Mereka memilih jalannya sendiri. [akibatnya] dengan investor belum ada kesepakatan karena mereka lihat Bank Papua lelang sendiri,” kata Ade ketika dihubungi, Kamis (7/9/2017).

Dia mengatakan, jika sesuai tenggat 4 Oktober mendatang Bank Papua belum dapat menjual seluruh jaminan Nyonya Meneer yang dikuasainya, maka kurator akan mengambil alih sesuai aturan hukum.

Dalam kesempatan terpisah, Ade mengatakan saat ini terdapat tiga investor berbeda yang telah bertemu tim kurator untuk mengambil alih Nyonya Meneer. Untuk itu pihaknya sangat bergantung dengan langkah yang diputuskan oleh Bank Papua dalam proses penyelesaian hutang para kreditor.

Kuasa Hukum Bank Papua Rudy Citra Irian Kurniawan mengatakan pihaknya memiliki total tagihan hingga Rp74 miliar ke Nyonya Meneer. Tagihan terdiri dari tagihan saparatis senilai Rp58 miliar, tagihan konkuren senilai Rp13 miliar, juga terdapat tagihan pinjaman karyawan yang dijamin perusahaan senilai Rp4 miliar.

“Tagihan separatis diakui, konkruen diakui, namun ada tagihan selanjutnya tidak diakui, akan kami lakukan upaya renvoi selanjutnya,” katanya.

Sementara itu Kuasa Hukum Nyonya Meneer Asmawi mengatakan pihaknya masih terus melakukan komunikasi dengan investor. Diharapkan masuknya investor baru dan menyelesaikan masalah dengan kreditur dapat segera dituntaskan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper