Bisnis.com, SEMARANG – Supervisor Humas dan Protokol PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY Haris menerima gelar dari Kesultanan Sintang di Kalimantan Barat dan berharap mampu mengemban amanah sebagai keturunan Raden Abdul Bachri Danoe Perdana, Raja ke-27 Kesultanan Sintang.
Pria kelahiran Pontianak, 51 tahun silam tersebut menerima gelar dari Kesultanan Al-Muqarramah Sintang yang diberikan langsung oleh Pangeran Ratu Sri Kusuma Negara V, H.R.M. Ikhsan Perdana Ismail Tsafioeddin sebagai Raja Sintang ke-30, yang tak lain adalah pamannya.
Pemberian gelar bersamaan dengan Haul ke-75 Raja Sintang saat ini berlangsung 14 September 2017. "Ada beban untuk mengemban tanggung jawab dan amanah dari gelar ini," ujar anak pasangan dari Raden Sauma Amalia dan Satukit.
Haris menuturkan, gelar adat tersebut menjadi pengingat agar tidak lupa akan sejarah dan silsilah yang diturunkan para moyang. Dengan begitu, secara pribadi ia dituntut terus melestarikan budaya adat agar tidak tergerus proses modernisasi ekonomi dan perubahan sosial yang dapat membuat masyarakat Sintang tercabut dari identitas peradaban budayanya.
"Sebagai keluarga besar Danoe, saya punya tanggung jawab moral untuk melestarikan peradaban atau tradisi Budaya Kesultanan Sintang," kata Haris. Ia secara khusus mendapat gelar Pangeran Muda Surya Kusuma Negara.
"Walaupun saya masih berada di Semarang, saya tetap harus memperhatikan budaya Sintang dengan cara memberikan saran dan masukan melalui forum adat maupun yayasan Danoe Perdana, melalui kemajuan teknologi yang ada dan aktif berkomunikasi dengan seluruh kerabat di Sintang."
Ayah tiga putra ini menjelaskan, melalui penyematan gelar tersebut sekaligus ingin mengenalkan kepada masyarakat luas jika Sintang yang berada di pedalaman Kalimantan Barat memiliki satu kerajaan yang masih berlangsung hingga kini.