Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membidik 10 daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk mengisi rangkaian Festival Indonesiana 2018.
Sejauh ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat sudah ada sekitar 20 daerah yang berminat untuk menjadi penyelenggara festival kebudayaan dalam rangkaian Festival Indonesiana 2018.
“Saat ini kami sedang memperkuat konsep Festival Indonesiana 2018, termasuk memilih daerah mana saja yang akan mendapatkan fasilitasi berupa pendampingan dan bantuan dana dari Kemendikbud,” kata Kasubdit Diplomasi Budaya Luar Negeri Kemendikbud Ahmad Mahendra, Rabu (4/10/2017).
Pihaknya hanya akan memilih sebanyak 10 daerah yang memiliki komitmen kuat untuk menyelenggarakan festival budaya pada tahun mendatang. Pemilihan didasarkan atas komitmen pemda berupa alokasi biaya, riset terkait segmen pasar, hingga konsistensi penyelenggaraan acara.
Salah satu daerah yang sudah menyatakan komitmennya untuk menjadi bagian dari Festival Indonesiana 2018 adalah Kota Solo. Kota ini akan menjadi penyelenggara ‘Homecoming Gamelan Festival’ di Solo tahun depan.
“Yang sudah pasti adalah Solo karena komitmen pemerintah daerah Solo sudah terlihat dari alokasi anggaran untuk menyelenggarakan acara itu pada tahun depan. Dalam hal ini, kami akan segera melakukan pendampingan, salah satunya untuk mengundang para pemain gamelan internasional ke Solo tahun depan,” tekannya.
Dia merinci sudah ada lima grup gamelan yang memastikan hadirannya pada acara di Solo yakni dari Dublin, Glasgow, York, dan London. Selain itu, pihaknya juga mengupayakan sejumlah grup gamelan yang sudah malang melintang di dunia dari kawasan Eropa lainnya dan Amerika Serikat.
Pada tahun ini, Kemendikbud berencana memfasilitasi penyelenggaraan festival kebudayaan di Indonesia sebanyak 70 acara. Acara yang diprioritaskan adalah kegiatan yang dinisiasi institusi atau komunitas yang bertujuan untuk mempererat hubungan diplomasi dengan negara sahabat.
“Ada Inggris, kami berkolaborasi dengan British Council untuk menyelenggarakan UK/ID Festival 2017. Acara ini akan dihadiri oleh para seniman Indonesia dan Inggris,” tambahnya.
Tujuan besarnya adalah memberikan akses kepada para seniman lokal untuk melakukan kolaborasi dengan musisi Inggris. Tak hanya itu, acara ini diharapkan dapat menjadi saran yang efektif untuk menjaring lebih banyak kunjungan wisatawan mancanegara dari Inggris.
Inggris merupakan salah satu negara di Eropa yang memiliki tingkat kunjungan cukup tinggi ke Indonesia. Dengan adanya acara ini, dia berharap masyarakat Inggris dapat lebih mengenal Indonesia, baik dari segi budaya maupun ekonomi kreatifnya.
"Festival ini diisi oleh semangat kegembiraan dari Inggris dan Indonesia, sebuah perayaan tentang berbagai hal menakjubkan ketika seniman berbakat memiliki latar belakang berbeda dari kedua negara berkumpul," kata Direktur British Council Paul Smith OBE.
Dengan mengangkat tema 'Come Together', acara ini memiliki esensi mengenai dialog dan kemauan untuk memahami perbedaan, sekaligus merayakan keberagaman manusia dan budaya Inggris-Indonesia.
Festival UK/ID 2017 akan berlangsung pada 17-22 Oktober 2017 di The Establishment SCBD, Jakarta. Acara adalah bagian dari program UK/Indonesia 2016-2018 yang diluncurkan bersamaan dengan kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Inggris pada April tahun lalu.