Bisnis.com, SOLO—Bisnis penjualan mobil bekas di Solo kian membaik pasca Idul Adha.
Wakil Ketua Bursa Mobil Sriwedari, Sony Tri Ismanto, mengatakan penjualan mobil bekas mulai bergeliat sejak sebulan terakhir. Hal itu bisa dilihat dari peningkatan penjualan mobil bekas dalam pasar mobul bekas Bursa Mobil Bekas Sriwedari di kompleks Stadion Sriwedari tiap minggu.
Penjualan mobil bekas dalam pasar tersebut naik dua hingga tiga kali lipat dari sebelumnya belasan mobil menjadi 20-an hingga 30-an mobil tiap Minggu. "Tak hanya di bursa mobil bekas saja, penjulan mobil bekas di showroom mobil bekas juga meningkat kata teman-teman. Selain itu volume kunjungan ke Bursa Mobil Sriwedari juga meningkat sekitar 20% sejak sebulan terakhir," kata dia saat ditemui JIBI di Bursa Mobil Bekas Sriwedari, Minggu (8/10/2017).
Menurutnya, peningkatan penjualan mobil bekas tersebut disebabkan oleh sejumlah hal. Pertama, masyarakat mulai membelanjakan uangnya untuk membeli mobil setelah menahan diri untuk keperluan Lebaran, biaya sekolah, dan Idul Adha. Kedua, daya beli masyarakat yang mulai naik. Ketiga, imbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang penurunan uang muka bagi perusahaan pembiayaan, sehingga akses untuk kredit mobil bekas semakin mudah.
"Penjualan mobil bekas diprediksi tetao bagus sampai akhir tahun. Biasanya momen akhir tahun dimanfaatkan masyarakat untuk mengganti mobil mereka. Apalagi dengan vakumnya bursa mobil bekas di TVRI Jogja. Belakangan ini, sejumlah showroom dari Klaten, Salatiga, dan Boyolali yang biasanya mengikuti bursa mobil tersebut kini pindah ke sini," imbuhnya.
Salah satu penjual mobil bekas dari Mojosongo, Andreas, mengatakan meski bisnis penjualan mobilnya stabil, namun harga jual mobil sejak akhir September lebih baik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. "Seperti Suzuki Katana sekarang harganya Rp30 jutaan. Sebelumnya enggak sampai segitu. Kalau penjualan masih stabil sekitar dua sampai tiga unit perbulan," ujarnya.
Dia memprediksi penjualan mobil akan meningkat beberapa waktu ke depan seiiring dengan momen akhir tahun. Selain itu, penggratisan bea balik nama dan penghapusan denda keterlambatan pembayaran pajak kendaraan bermotor oleh Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) atau Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Solo mulai Agustus hingga November diprediksi turut mengerek penjualan mobil bekas.
"Dengan adanya pemutihan [penggratisan bea balik nama dan penghapusan denda keterlambatan pembayaran pajak kendaraan bermotor], peminag mobil berpelat nomor dari luar Solo juga ikut naik. Soalnya pemutihan tersebut membuat ongkos balik nama yang ditanggung pembeli jadi menyusut. Setiap ada pemutihan biasanya penjualan mobil bekas turut naik," imbuh dia.