Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Prenjak, Wregas Bhanuteja Garap Film Drama

Setelah sukses dengan film Prenjak/The Year of Monkey dengan memenangni kategori film pendek dalam Festifal Film Canns 2016, Wregas saat ini tengah menyusun naskah untuk film terbarunya.
Wregas Bhanuteja (kanan) dalam sebuah diskusi bersama pelaku seni peran nasional./Antara
Wregas Bhanuteja (kanan) dalam sebuah diskusi bersama pelaku seni peran nasional./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah sukses dengan film Prenjak/The Year of Monkey dengan memenangni kategori film pendek dalam Festifal Film Canns 2016, Wregas Bhanuteja saat ini tengah menyusun naskah untuk film terbarunya.

Sebagai pemenang di tahun lalu, Wregas mendapatkan kesempatan untuk belajar di bawah bimbingan penulis skenario di Perancis. “Ada rencana pembuatan film baru, tapi sekarang masih dalam tahap penulisan skenario, kemungkinan syutingnya baru mulai tahun depan,” katanya.

Akan tetapi Wregas belum bisa memberi detail informasi mengenai film yang sedang dibuatnya ini. Dia hanya mengatakan film ini akan menjadi film bergenre drama.

“Ini Drama dan ini juga semacam bagian dari develompent lab di Perancis yang saya lakukan di Perancis bulan Desember kemarin, saya dibimbing oleh beberapa penulis skenarion dari Perancis,” tuturnya.

Wregas mengaku tidakbegitu menyasar penghargaan di masa mendatang. Yang penting buatnya saat ini adalah berkarya dengan sebaik mungkin. “Yang penting saya membuat film sebaik-baiknya, lalu nanti penghargaan itu semacam sebuah apresiasi saja,” katanya.

Selain berkomentar tentang karyanya yang sedang digarap, Wregas juga menceritakan bagaimana pengalamannya bekerja sama dengan pihak asing di bidang perfilman yang dijalaninya. Menurutnya, kerja sama berupa investasi dari pihak asing akan mendorong pertumbuhan film lokal Indonesia.

“Selama hal itu ditangapi dengan positif, kita justru akan ter-support oleh pendanaan-pendaan untuk produk si film dalam negeri,” katanya.

Menurutnya selain membantu dalam bentuk investasi, kerja sama seperti itu juga akan membantu sebuah film untuk menembus pasar internasional. Dia mencontohkan film Marlina: The Murderer in Four Arts karya sutradara Muly Surya.

Film ini adalah film Indonesia pertama yang mendapatkan subsidi dari dua kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Perancis lewat Cinemas du Monde dan pusat sinema CNC, Institut Francais.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilman Sudarwan
Editor : News Editor
Sumber : JIBI

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper