Bisnis.com, SEMARANG – Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata atau Disporapar Jawa Tengah menyatakan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara di wilayahnya mencapai 600.000 jiwa dan baru terealisasi sekitar 50% dari total target awal hingga 1,2 juta wisman.
"Karena sampai sekarang segmen pasar wisata kita belum pernah ada. Seharusnya para akademisi, bisnis, community dan goverment berkolaborasi untuk memperjelas segmen pasar ini," kata Tanti Apriliani, Kasi Pemasaran Pariwisata Disporapar Jateng, usai menggelar pertemuan dengan pegiat wisata Dieng dan Blora, di kantornya, Jalan Pemuda Semarang, Kamis (19/10/2017).
Menurutnya realisasi kunjungan wisman jauh dari yang diharapkan lantaran terhambat sejumlah faktor teknis. Apalagi, unsur-unsur segmentasi pasar saat ini belum jelas.
Kendalanya, menurut dia, saat ini banyak potensi wisata masyarakat yang belum terinformasi. Misalnya wisata alam tubing di Kemuning wilayah Karanganyar yang kini baru diminati warga lokal.
"Akses birokrat mereka sudah siap, tapi belum terinformasi. Peran komunitas masyarakat akan kita tumbuhkan ditambah daya dukung pemberdayaan SDM dan sapta pesonanya," ungkapnya.
Padahal, wilayahnya punya tiga potensi pariwisata yakni wisata budaya, alam, dan wisata buatan.
Jika segmen pasar wisata dapat dipertajam, ia berharap nantinya wisatawan bisa leluasa memilih destinasi favoritnya.
Apalagi, belakangan ini respons masyarakat untuk berwisata sangat tinggi. "Peluang ini yang semestinya kita ambil," tuturnya.
Ia mengatakan saat ini masih memetakan rangkaian paket wisata untuk dapat mendorong keunggulan wisata di setiap daerah. Harapannya, ke depan bisa mengejar ketertinggalan di bidang pariwisata dengan Jawa Timur dan Jawa Barat.
Jatim dan Jabar, katanya, sudah bisa menggerakkan buih potensi wisata secara bersama-sama. Hal itu berbeda dengan pihaknya yang masih menemukan rendahnya koordinasiantar wilayah.
"Ironisnya, ganti kepala daerah ganti kebijakan. Di 35 kabupaten/kota hanya menonjolkan proyek infrastruktur dibanding provinsi tetangga kita yang mendukung geliat wisata."