Bisnis.com, SOLO—Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Solo fokus mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah agar mampu menopang perekonomian nasional.
"Mengenai kontribusi UMKM sejauh ini tidak perlu diragukan lagi, karena mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup luas bagi masyarakat," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Bandoe Widiarto di Solo, Jumat.
Ia mengatakan dengan terciptanya lapangan kerja baru tersebut akan memberikan kontribusi cukup besar terhadap produk domestik bruto (PDB).
Oleh karena itu, katanya, wajar jika pengembangan UMKM saat ini menjadi fokus utama dari pemerintah.
Ia mengatakan pengembangan UMKM untuk mendukung pencapaian tugas BI salah satunya dalam mewujudkan stabilitas moneter melalui pengendalian inflasi dari sisi suplai.
Selain itu, katanya, upaya pengembangan tersebut untuk meningkatkan akses keuangan, khususnya dalam rangka meningkatkan akses kredit UMKM.
"Terkait hal ini, beberapa strategi yang kami lakukan di antaranya perluasan dan pendalaman infrastruktur keuangan, peningkatan kapasitas UMKM, dan meminimalisasi kesenjangan informasi," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data BI, kontribusi UMKM terhadap PDB selama ini cukup besar, yaitu mencapai 60,3 persen, sedangkan dari sisi kebutuhan tenaga kerja, mampu melakukan penyerapan tenaga kerja sebesar 97 persen dari total tenaga kerja nasional.
Di wilayah Soloraya, dari sisi penyaluran kredit UMKM mampu memberikan kontribusi sebesar 31,18 persen.
Ia mengatakan capaian tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan data nasional dan Jawa Tengah secara keseluruhan.
"Oleh karena itu, dengan banyaknya sumbangan yang diberikan oleh UMKM, Bank Indonesiaberkomitmen untuk senantiasa selalu mendukung pemerintah dalam melakukan pengembangan pelaku UMKM di seluruh daerah," katanya.
Ia mengatakan saat ini ada enam klaster usaha di bawah binaan BI Kantor Perwakilan Solo, yakni bawang merah dan hortikultura organik di Boyolali, klaster bawang putih di Karanganyar, klaster cabai di Wonogiri, klaster padi di Sukoharjo, klaster ayam ras di Karanganyar, dan sentra kerajinan logam tumang di Boyolali.