Bisnis.com, SEMARANG – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., (BNI) Kantor Wilayah Semarang mencatat industri pengolahan, manufaktur, perdagangan serta tekstil menjadi penyumbang utama penopang penyerap kredit perusahaan dari sektor produktif.
CEO BNI Wilayah Semarang, Eben Eser Nainggolan mencatat kredit yang disalurkan hingga triwulan III/2017 naik 14% secara year-on-year. Demikian juga dengan pengumpulan dana pihak ketiga, Kantor Wilayah Semarang membukukan kenaikan sebesar 11%.
“Kami maksimalkan [hingga akhir tahun] agar achive target,” kata Eben di sela penyerahan Program Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) di Semarang, Senin (13/11/2017).
Eben mengatakan geliat pertumbuhan kredit juga tercatat di sektor consumer terutama pada pembiayaan perumahan. Sedangkan sisi nasabah business banking juga mengalami pertumbuhan. Meski begitu Eben belum bersedia menyampaikan angka besaran realisasi capaian ini.
“Consumer griya menggeliat, ini menunjukan sisi pertumbuhan ekonomi diharapkan semakin membaik,” katanya.
Seperti diketahuai, sektor properti merupakan salah satu sisi pengukur pertumbuhan ekonomi rill. Pasalnya perkembangan sektor ini akan mendongkrak pertumbuhan sektor rill. Peningkatan permintaan akan properti akan memiliki dampak berganda terhadap 140 sektor industri pundukung lainnya.
Kredit BNI Wilayah Semarang Tumbuh 14%
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., (BNI) Kantor Wilayah Semarang mencatat industri pengolahan, manufaktur, perdagangan serta tekstil menjadi penyumbang utama penopang penyerap kredit perusahaan dari sektor produktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anggara Pernando
Editor : Miftahul Ulum
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu