Bisnis.com, BANTUL—Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan jika ada tambahan pasokan elpiji tabung isi tiga kilogram pada Desember nanti tidak mengurangi kuota tahunan bahan bakar bersubsidi itu.
"Harusnya tidak mengurangi kuota, karena itu 'kan insidentil, lha kalau dihitung jumlah kumulatif tidak ada artinya tambahan itu," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi, di Bantul, Kamis (23/11/2017).
Menurut dia, pihaknya memang mengajukan tambahan pasokan elpiji ke Pertamina 10 persen untuk direalisasikan pada bulan Desember nanti, karena pertimbangan kenaikan permintaan elpiji menjelang Natal dan Tahun Baru 2018.
Ia mengatakan, kebutuhan elpiji tiga kilogram untuk Bantul pada Oktober sebanyak 761.480 tabung, sehingga jika usulan tambahan 10 persen itu dipenuhi maka jatah elpiji 'melon' pada Desember menjadi 837.628 tabung.
"Itu usulan mengenai kebutuhan elpiji untuk Bantul, karena pemda punya ruang dalam sosialiasi untuk bisa juga mengajukan tambahan, dan tambahan itu kami ajukan ke Pertamina karena antisipasi kenaikan permintaan," katanya lagi.
Subiyanta mengatakan, bilamana tambahan mengurangi kuota elpiji tahunan, maka bisa menjadi kekhawatiran sendiri alokasi elpji pada bulan-bulan tertentu berkurang dan berdampak pada ketersediaan gas di pasaran daerah ini.
Ia mengatakan, kenaikan permintaan elpiji selama libur Natal dan Tahun Baru 2018 atau Desember berdasar pengalaman sebelumnya karena dua faktor, yaitu kunjungan wisatawan yang meningkat dan keluarga yang berada di perantauann pulang ke Bantul.
"Kondisi itu membuat usaha kuliner makin sibuk sehingga menggunakan gas banyak, kemudian pada keluarga penggunaan gas bertambah. Kami sudah konsep tinggal mmengajukan ke Pertamina tambahan kuota 10 persen dari kebutuhan normal," katanya.
Dia mengatakan pula, terhadap tambahan elpiji itu nantinya juga akan dievaluasi di akhir Desember, dan kalau tidak menjadi gejolak dan permintaan elpiji di pasaran tetap tinggi maka pada Januari masih tetap ditambah 10 persen.
"Jadi stok untuk Februari-Maret sudah normal, dan pada Januari nanti ada hitung-hitungan kuota lagi dengan Pemda DIY, misalnya DIY dijatah sekian akan menjadi evaluasi ketika daerah mengajukan kuota tersebut," katanya pula.