Bisnis.com, SEMARANG—Penerbitan paspor di wilayah Jawa Tengah mengalami peningkatan selama tahun 2017. Sejauh ini, Divisi Keimigrasian Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Jawa Tengah telah mencatatkan sebanyak 235.213 penerbitan paspor.
Kepala Bidang Divisi Keimigrasian Kemenkumham Jateng, Ramli HS mengungkapkan, angka tersebut tercatat meningkat dibandingkan tahun lalu. "Secara keseluruhan meningkat 0,05% dibanding tahun 2016 dengan jumlah sebesar 223.858," ujar Ramli di Kanwil Kemenkumham Jateng, Semarang, Rabu (20/12/2017).
Ramli mengatakan peningkatan penerbitan itu terjadi karena pihaknya telah secara maksimal menerapkan sistem pendaftaran online. Sistem yang dinamai One Stop Service itu mengizinkan pembayaran paspor melalui perbankan dan pengiriman paspor melalui kerja sama dengan PT. Pos Indonesia.
"Karena tingginya masyarakat untuk membuat paspor membuat kami melakukan Inovasi tersebut," ujarnya.
Menurut Ramli, cara itu dilakukan sebagai upaya meminimalisir keterlibatan pihak ketiga dalam membuat paspor. Pihaknya tidak ingin masyarakat menambah biaya lagi dalam membuat paspor karena jalan pintas yang ditawarkan calo.
Dari catatan Divisi Keimigrasian Kemenkumham Kanwil Jateng, penerbitan paspor paling tinggi ada di Kota Semarang. Tercatat, sebanyak 68.950 paspor diterbitkan di Kota Lunpia itu selama tahun 2017. Angka ini meningkat 0,04% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 66.332.
Kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi di antara enam wilayah penerbitan paspor di Jateng, yakni Surakarta, Cilacap, Pemalang, Pati dan Wonosobo.
Untuk tahun ini, Surakarta mencatatkan sebanyak 41.888 penerbitan paspor, disusul Pati dengan 33.347 dan Wonosobo sebesar 23.472. Ketiga daerah tersebut rata-rata meningkat dibandingkan tahun 2016.
Sedangkan dua wilayah mengalami penurunan, yakni Cilacap yang kini hanya mencatatkan 32.002 penerbitan paspor, serta Pemalang dengan 36.568 penerbitan paspor.