Bisnis.com, SOLO—Jumlah penukaran uang baru di Solo, Jawa Tengah sepanjang 2017 meningkat Rp7 miliar dibandingkan dengan pada 2016, kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Bandoe Widiarto.
"Layanan penukaran uang sepanjang tahun 2017 di Bank Indonesia mencapai Rp46 miliar atau meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp39 miliar," katanya di Solo, Selasa (2/1/2017).
Ia mengatakan untuk jumlah penukaran uang pada tahun lalu lebih rendah dibandingkan dengan pada 2015 yang mencapai Rp77 miliar.
"Mulai tahun 2016 kami mulai bekerja sama dengan perbankan untuk penukaran uang sehingga layanannya di tahun ini lebih optimal," katanya.
Pada tahun ini, katanya, jumlah penukaran uang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu karena selain menggandeng perbankan, BI juga mengoptimalkan penukaran uang melalui mobil kas keliling.
"Untuk mobil kas keliling kan bisa mencapai ke daerah-daerah kecil yang selama ini belum terjangkau dan masyarakat masih kesulitan untuk menukarkan uang," katanya.
Untuk meningkatkan jumlah penukaran uang pada tahun ini, pihaknya akan lebih mengoptimalkan operasional mobil kas keliling sehingga menyasar ke kawasan terluar, terjauh, dan tertinggal di Soloraya.
"Strategi di tahun 2018, Bank Indonesia akan bekerja sama dengan otoritas yang memiliki jaringan luas," katanya.
Terkait dengan temuan uang palsu, katanya, menurut catatan Bank Indonesia selama 2017 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2016, Bank Indonesia mencatat penemuan uang palsu 7.107 lembar, sedangkan pada 2017 turun 32 persen menjadi 4.858 lembar.
Ia mengatakan uang palsu yang paling banyak ditemukan adalah pecahan Rp100 ribu tercatat 2.744 lembar, Rp50 ribu tercatat 1.964 lembar, dan pecahan Rp20 ribu tercatat 64 lembar.
Ia mengatakan penurunan tersebut terjadi seiring dengan makin pahamnya masyarakat terhadap ciri-ciri keaslian rupiah.