Bisnis.com, SEMARANG—Perkembangan bisnis perhotelan di Provinsi Jawa Tengah terus alami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya hotel baru yang bermunculan, dari mulai bintang 3 hingga bintang 5 dengan segmen pasar beragam.
Ketua Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Jateng Heru Isnawan menuturkan, Jawa Tengah memang sedang berkembang cukup pesat. Banyaknya destinasi wisata baru juga, semakin membuat pertumbuhan hotel cukup tinggi.
"Memang perkembangan cukup bagus, bukan hanya transit saja dibeberapa kota seperti Semarang, Solo, Magelang, Purwokerto, mempunyai destinasi menarik. Sehingga hotel semakin berisi dan orang akan lebih lama singgah di Jateng," ujarnya Minggu (7/1/2018).
Selama ini lama tinggal wisatawan yang berkunjung ke Jateng hanya 1 hingga 2 hari, namun setelah banyak destinasi diharapkan lama kunjungan akan meningkat. Sebab wisatawan, akan sering mengeksplore keindahan alam yang ada di Jateng.
Heru menambahkan, hotel baru di Jateng terus tumbuh signifikan lebih dari 25%. Akan tetapi belum sesuai dengan pemasukan yang diharapkan, oleh si pembuat hotel sebab masih banyak infrastruktur yang belum memadai.
"Infrastruktur menjadi salah satu pokok penting dalam perkembangan pertumbuhan hotel, khususnya akses jalan jika masih belum bagus maka orang akan enggan mengunjungi suatu tempat wisata," tambahnya.
Semakin banyaknya event yang diadakan baik dari Pemerintah Kota dan Provinsi, akan mendongkrak pemasukan hotel sebab bisa menjaring banyak animo wisatawan untuk berkunjung.
Sementara itu untuk Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) memang masih menjadi andalan sejumlah hotel untuk meraup keuntungan. Terutama dibeberapa Ibukota Eks Karesidenan yakni Semarang, Solo, Purwokerto serta Pekalongan.
2018 sebagai tahun politik MICE diperkirakan akan tumbuh signifikan, sebab nanti ada beberapa rapat koordinasi oleh sejumlah partai politik menyusun strategi menghadapi pemilihan gubernur.
"Tahun ini sebagai tahun politik nanti akan banyak mendapatkan keuntungan untuk perhotelan di Jateng, namun masih terkendala belum adanya sebuah hotel yang mampu menampung partisipan mencapai 3000 hingga 4000 orang dalam skala event nasional," tegasnya.
Jateng harus mempunyai mempunyai venue yang bisa menampung 4000 orang untuk sekali acara. Jika ada tempat semacam ini maka hotel di Jateng akan semakin tumbuh karena efeknya akan menyebar ke kota lain.
Lebih lanjut Heru berharap, agar pemerintah semakin sering mengadakan event dalam skala nasional, khususnya disejumlah destinasi unggulan seperti Lawang Sewu, Klenteng Sam Poo Kong, Candi Borobudur dan lain sebagainya.
"Selain pengoptimalan destinasi, bandara yang siap beroperasi penuh serta banyaknya jalan tol yang dibangun membuat dampak signifikan bagi dunia bisnis khususnya perhotelan," pungkasnya.