Bisnis.com, SEMARANG - Memasuki awal bulan Februari jumlah investor di Kota Semarang terus mengalami peningkatan. Hal ini karena saat ini masyarakat sudah melek akan investasi khususnya untuk menanam saham. Untuk itu pemahaman mengenai pasar modal harus semakin diperbanyak.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Semarang Fanny Rifki mengatakan, jumlah investor terus mengalami peningkatan mengingat tahun ini merupakan momentum yang baik bagi masyarakat Semarang untuk menjadi investor.
"Jumlah investor yang ada di Kota Semarang terus meningkat saat ini ada 13.000 orang dan diperkirakan naik mencapai 20% jika dibandingkan tahun 2016 silam yang hanya sekitar 10% investor," Kata Fanny pada Jumat (2/2/2018)
Investor melalui saham di Jateng kini berjumlah 56.000 orang serta masyarakat Jateng sangat antusias terhadap perkembangan harga saham. Dia menuturkan jika jumlah emiten atau badan usaha swasta maupun pemerintah yang mencari pendanaan melalui pasar modal tercatat sekitar 680 emiten.
"680 emiten tersebut terbagi menjadi 2 kategori yang mencari pendanaan melalui saham berjumlah 566 emiten dan melalui obligasi sekitar 114 emiten," ungkapnya.
Menurutnya sekitar 3,5% emiten merupakan perusahaan Badan Umum Milik Negara (BUMN) dari total emiten secara nasional.
"Sekitar 3,5% dari total emiten merupakan induk perusahaan BUMN dan sekitar 1,7% merupakan anak perusahaan BUMN. Dari angka tersebut dapat dilihat jika Saham maupun obligasi menjadi instrumen yang baik untuk mencari sumber pendanaan untuk pembangunan infrastruktur di daerah maupun pusat," jelasnya.
Para investor pada tahun ini kami prediksi akan meningkat terus melihat perekonomian Indonesia baik, terlihat dari suku bunga rendah kemudian devisa bertambah itu merupakan indikator yang baik bagi investor.
