Bisnis.com, SOLO—Manajemen Megaland Hotel Solo berharap kepolisian segera mengungkap pelaku peretasan running text pada neon box depan hotel yang berlokasi di Jl.Slamet Riyadi 351 Solo.
Seperti diketahui, running text yang biasanya berisi program promo hotel telah diganti oleh pihak yang tak bertanggung jawab dengan kata-kata yang tidak senonoh, pada Rabu (28/2) malam. Kasus peretasan itu kini sudah ditangani Satreskrim Polresta Solo.
General Manager Megaland Hotel Solo, Porwanty Astuty, pada Senin (5/3) kemarin menyampaikan klarifikasinya secara langsung kepada awak media. Manajemen hotel akan serius mengawal perkembangan kasus tersebut dan mendesak kepolisian mengusut tuntas hingga pelakunya tertangkap.
Porwanty menjelaskan kejadian Rabu malam itu baru diketahui manajemen hotel setelah mendapat telepon dari masyarakat luar yang memberi tahu munculnya kata-kata tidak senonoh dalam running text.
Saat itu, manajemen hotel sudah kesulitan mengakses sistem di running text karena nama akun dan password sudah diganti oleh peretas.
“Kebetulan sampai hari ini sudah ada beberapa pihak yang dimintai keterangan oleh kepolisian, terutama dari internal hotel kami, nanti ada pihak lain juga yang informasinya juga akan dimintai keterangan, mulai dari vendor, penelpon, dan pengunggah pertama video running text itu sampai jadi viral di media sosial.”
Oleh karena itu, dalam kasus peretasan running text tersebut, Megaland Hotel Solo melaporkan dua pihak, yakni pelaku peretas dan pelaku penyebaran video. “Kami laporkan atas kasus pencemaran nama baik. Kalau orangnya tertangkap, bahkan akan saya bawa ke pelanggaran HAM, karena itu melecehkan perempuan.”
Hingga saat ini, manajemen hotel belum bisa memprediksi kemungkinan pelaku peretasan. Manajemen hotel menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus itu kepada kepolisian. “Masih banyak kemungkinan, bisa orang luar bisa juga orang dalam. Motifnya apa juga belum jelas. Namun bagi kami ini bukan bercanda tapi masalah serius.”
Untuk memulihkan nama baik hotel, manajemen juga berupaya membuat klarifikasi secara langsung kepada akun-akun di media sosial yang ramai membahas kasus tersebut. “Untuk beberapa akun coba kami hubungi langsung, sampai kami telepon satu per satu, semua kami klarifikasi bahwa kejadian itu bukan kesengajaan pihak hotel.”
Kasus ini telah berpengaruh terhadap psikologi sumber daya manusia (SDM). “Beberapa sales yang dulu fokus penjualan, agak malu dengan kasus itu. Tapi mau bagaimana lagi, namanya musibah. Sales must go on dan saya minta semua untuk kembali bekerja sesuai tugas masing-masing.”