Bisnis.com, YOGYAKARTA—Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta bekerja sama dengan sejumlah korporasi dalam menerapkan model pendidikan university-industry partnership.
Rektor Instiper Yogyakarta Purwadi mengatakan sumber daya manusia (SDM) andal akan mudah diperoleh jika mahasiswa dididik sejak awal dengan desain yang dibutuhkan perusahaan.
“Mahasiswa dididik selama kurang lebih 3,5 tahun selama menjalani pendidikan di Instiper,” ujarnya, Senin (12/3/2018).
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo meminta supaya kampus membangun fakultas khusus perkebunan, seperti kelapa sawit, kopi, dan kakao.
Permintaan itu mendapat sambutan positif dari para rektor karena artinya pemerintah akan bertindak lebih serius dalam mempersiapkan sumber daya di bidang perkebunan di Tanah Air.
Menurut Purwadi, Instiper Yogyakarta telah mendirikan pendidikan kompetensi dengan minat kelapa sawit sejak 2005.
Dia menjelaskan Instiper Yogyakarta mampu mencetak sarjana dengan minat kelapa sawit, antara lain Sarjana Perkebunan Kelapa Sawit (SPKS), Sarjana Manajemen Bisnis Kelapa Sawit (SMBP), Sarjana Teknik Industri Kelapa Sawit (STIK), Sarjana Pengolahan dan industri turunan kelapa Sawit (STPK), Sarjana Mekanisasi Perkebunan Kelapa Sawit (SMPKS), dan Sarjana Teknologi Informasi Perkebunan Kelapa Sawit (STIPKS).
Pada awal penyusunan kurikulumnya, Instiper Yogyakarta bekerja sama dengan PT Astra Agro Lestari Tbk. sehingga kurikulum di kampus itu menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Hingga saat ini, Instiper Yogyakarta telah bekerja sama menyelenggarakan pendidikan beasiswa ikatan dinas dengan sejumlah perusahaan di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk., PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk., Asian Agri, Wilmar, Triputra Agro, PT Bumitama Gunajaya Agro, First Resources, DSN Group, PT Karya Mas, PT Citra Borneo Indah, dan Minamas.
Selain perusahaan di bidang perkebunan kelapa sawit, Instiper Yogyakarta juga menjalin kerja sama dengan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) untuk mengembangkan hutan tanaman industri.
“Perusahaan yang melakukan kerja sama ikatan dinas dengan Instiper akan mendapatkan keuntungan, seperti memperoleh SDM yang siap bekerja dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta menurunkan turn over pekerja yang keluar masuk dari perusahaan,” ujarnya.
Saat ini, Instiper Yogyakarta diklaim menjadi pencetak dan pemasok SDM terbesar di Indonesia untuk perkebunan kelapa sawit dan industri turunannya.
Kampus yang berada di Yogyakarta ini telah menjadi role model penyelenggaraan pendidikan khusus di bidang kelapa sawit.