Bisnis.com, SEMARANG - Nilai ekspor Jawa Tengah Februari 2018 mencapai US$509,11 juta atau mengalami penurunan sebesar 5,7% dibanding ekspor Januari 2018 (US$ 539,86 juta).
Sedangkan bila dibandingkan dengan Februari 2017 (year on year) ekspor Jawa Tengah naik sebesar US$61,64 juta (13,77%). Ekspor kumulatifJanuari-Februari 2018 mencapai USS 1048,96 juta naik 13,69% dari ekspor kumulatif Januari sampai Februari 2017 (US$922,63).
Kepala Bidang Statistik BPS Provinsi Jateng Sri Herawati mengatakan, penurunan ekspor merupakan tren tahunan. Karena kecenderungan awal tahun angka ekspor selalu fluktuatif tergantung dengan tersedianya bahan baku yang ada di Jateng.
"Penurunan ekspor mencapai 5,7% menyebabkan turunnya pendapatan beberapa industri unggulan eskpor Jateng seperti kayu dan bahan dari kayu serta textil yang menjadi tumpuan Ekpor di Jateng," kata Sri Kamis (15/3/2018).
Sementara itu, negara pangsa pasar utama ekspor Jawa Tengah selama periode JanuariFebruari 2018 adalah Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok.
Ekspor kumulatif ke ketiga negara tersebut periode Januari-Februari 2018 masing masing adalah sebesar US$285,41 juta, US$150,31 juta, dan US$86,55 juta. Peranan ketiga negara tersebut terhadap ekspor Jawa Tengah periode Januari-Februari 2018 mencapai 49,79%.
"Amerika Serikat Tiongkok dan Jepang masih menjadi andalan tujuan eskpor Jateng. Sebab separuh barang eskpor dari Jateng ditampung oleh ketiga negara tersebut. Permintaan yang menurun dari ketiga negara tersebut menyebabkan turunnya ekpor Jateng yang mencapai 5,7%," katanya.
Ekspor Jawa Tengah ke kawasan ASEAN selama periode Januari-Februari 2018 mencapai US$93,18 juta atau berkontribusi sebesar 8,88% terhadap total ekspor Jawa Tengah. Ekspor ke kawasan Uni Eropa tercatat sebesar US$132,93 juta atau berkontribusi sebesar 12,67% dan ekspor ke kawasan negara-negara utama lainnya (9 negara) tercatat sebesar US$657,29 juta. Ekspor Jawa Tengah negara tujuan utama memiliki kontribusi terbesar terhadap total ekspor Jawa Tengah periode Januari-Februari 2018 yaitu sebesar 62,66%.
Tekstil dan barang tekstil kayu dan barang dari kayu serta bermacam barang hasil pabrik merupakan tiga kelompok komoditas utama yang mempunyai nilai ekspor tertinggi selama periode Februari 2018.
Tekstil dan barang tekstil memberi andil sebesar 43,75% kayu dan barang dari kayu memberi andil 15,61% dan Bermacam barang hasil pabrik memberi andil 11,86%.Nilai ekspor untuk ketiga kelompok komoditas ini pada bulan Februari 2018 masing-masing sebesar US$215,77 juta, US$79,36juta, dan US$59,35 juta.
"Industri pengolahan masih menjadi penopang seperti textil, kayu, dan barang olahan dari pabrik, meskipun turun ketiga komoditas tersebut masih menjadi andalan Jateng," ucapnya.