Bisnis.com, YOGYAKARTA – Harga tiket “Live at the Acropolis” Prambanan Orchestra dilego dari Rp1 juta hingga Rp6 juta.
Yanni, bakal bertandang ke Candi Prambanan, Yogyakarta, untuk menyanyikan sejumlah lagu di album tenarnya “Live at the Acropolis” pada 20 Oktober 2018.
Musisi dan komposer kelahiran 1954 asal Yunani itu akan menjadi penyanyi pertama di gelaran musik perdana Prambanan Orchestra yang digagas PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko serta Rajawali Indonesia Communication.
Tiket akan dijual secara reguler mulai 15 Juli 2018 dengan beragam harga. Tiket Silver seharga Rp1 juta, Gold Rp2 juta, Platinum Rp3 juta, dan Diamond Rp6 juta. Harga tiket tersebut sudah termasuk pajak, fee admin, dan tiket masuk Candi Prambanan. Promotor menggandeng PT Melon Indonesia by Telkom Indonesia sebagai exclusive official ticketing partner.
CEO PT Melon Indonesia Dedi Suherman mengatakan pihaknya siap menyukseskan penjualan tiket konser spektakuler ini di semua jaringan penjualan yang dimiliki Melon serta akan ikut serta mempromosikan konser ini. Kali ini Melon Indonesia akan membawa beberapa ticket box ternama, di antaranya Tiket.com, TiketApaSaja.com, Loket.com, Kiostix.com, Blanja.com, BookMyShow, RajaKarcis.com, Traveloka, dan GoTix.
Melon Indonesia mengikutsertakan Alfamart di seluruh Indonesia sebagai ticket box offline untuk menjual tiket Prambanan Orchestra. Informasi terbaru seputar Prambanan Orchestra dapat diikuti melalui official account Instagram, Twitter, dan Facebook @PrambananOrchestra dengan tagar #PrambananOrchestra2018 #YanniLiveInPrambanan.
CEO Rajawali Indonesia Communication Anas Syahrul Alimi menuturkan selama Yanni berkiprah di dunia musik puluhan tahun silam, ia dikenal sebagai seorang musisi yang biasa menggelar konsernya di tempat-tempat bersejarah dunia. Sebut saja, Taj Mahal di India, Forbidden City di China, Kremlin di Rusia, Kastil El Morro di Puerto Rico, Kota Kuno Byblos di Lebanon, Roman Theatre of Carthage di Tunisia, Burj Khalifa di United Emirater Arab, The Acropolis di Yunani, Piramid di Mesir, dan Colloseum di Italia.
Anas mengatakan sejauh ini baru Yanni yang diperbolehkan menggelar konser di situs-situs bersejarah. Sebab, Yanni memiliki konsep musik ”One World, One Human” yang mampu menyampaikan bahasa secara universal melalui musik-musiknya yang sublim, magis, dan juga indah.
“Nantinya, Yanni siap memboyong musisi-musisi orkestranya untuk tampil di hadapan ribuan penonton. Tak kalah menariknya, para musisi utama yang diboyongnya berasal dari berbagai negara. Selain itu, instrumen yang digunakan berasal dari berbagai etnik yang ada di dunia yang mampu menciptakan harmoni lagu yang eksotik dan menginspirasi,” kata Anas, Selasa (3/7/2018).