Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merapi Terlarang Didaki untuk Peringati HUT RI

Menjelang peringatan HUT ke-73 RI, pendakian ke Gunung Merapi masih terlarang untuk umum. Sementara itu, pendakian diarahkan ke Gunung Merbabu.
Pengendara melintas di jalur Boyolali-Magelang berlatar belakang letusan freatik Gunung Merapi di Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (11/5/2018)./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho
Pengendara melintas di jalur Boyolali-Magelang berlatar belakang letusan freatik Gunung Merapi di Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (11/5/2018)./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho


Bisnis.com, BOYOLALI — Menjelang peringatan HUT ke-73 RI, pendakian ke Gunung Merapi masih terlarang untuk umum. Sementara itu, pendakian diarahkan ke Gunung Merbabu.

Setiap tahun, puncak gunung menjadi lokasi perayaan peringatan HUT RI. Termasuk di Gunung Merapi, ribuan pendaki biasanya mulai naik pada 16 Agustus melalui berbagai jalur pendakian yang ada.

Namun kali ini perayaan di Gunung Merapi ditiadakan menyusul masih berlakuknya larangan mendaki sejak 11 Mei akibat aktivitasnya yang meningkat.

Kepala Resort Selo pada Balai Taman Nasional Gunung (BNTG) Merapi, Wahid Adi Bowo mengatakan, hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus waspada sehingga terlarang untuk pendakian umum.

“Sampai saat ini statusnya masih waspada dan kami belum tahu sampai kapan status ini berlaku. Sehingga pada perayaan HUT RI kali ini tidak boleh ada pendakian bagi masyarakat umum,” ujarnya, Rabu (15/8/2018).

Meski informasi larangan tersebut sudah tersebar luas, namun pihaknya tetap melakukan antisipasi terhadap pendaki yang ingin menadaki via jalur pendakian resmi. Pada jalur Selo yang menjadi kewenangannya, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Selo, Koramil, dan sukarelawan setempat untuk melakukan penjagaan di jalur pendakian tersebut.

“Kami dari Resor Selo bersama pihak Kecamatan Selo, Koramil, dan sukarelawan akan melakukan penjagaan sejak tangga 16 Agustus hingga 18 Agustus di jalur resemi,” imbuh dia.

Selain jalur pendakian resmi, pihaknya juga mengantisipasi pendakian di jalur tikus. “Antisipasi lain yaitu pada jalur yang tidak resmi mengingat jalur tikus ini jumlahnya cukup kan cukup banyak seperti di Musuk, Sureteleng, Klakah, Tlogolele, Babatan, dan Cangkringan [Yogyakarta], Kami koordinasi dengan kepala resor masing-masing dengan pemasangan spanduk di jalur tersebut.”

Menurutnya, spanduk itu berisi larangan pendakian dan pemberitahuan bahwa jalur-jalur tersebut bukan jalur pendakian resmi.

Sementara itu, terkait dengan adanya larangan pendakian ke Gunung Merapi ini, pihanya menyarankan pendakian dilakukan ke Gunung Merbabu yang letaknya bersebelahan dengan Gunung Merapi.

Karenanya, diperkirakan pendaki Gunung Merbabu akan mengalami lonjakan pendaki pada malam 17 Agustus. Saat ini pihak BTNG Merbabu tengah melakukan rapat koordinasi persiapan terhadap kondisi itu.

Kepala BTNG Merbabu Edy Sutiyarto belum bisa memberikan keterangan mengenai persiapan pendakian karena rapat masih berlangsung. “Kami masih rapat,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhmad Ludiyanto
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper