Bisnis.com, SEMARANG – Seorang pria asal Desa Bantar, Kecamatan Mandira, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), Kasim Riyadi, ditemukan tewas berlumuran darah di Jl. Purwosari, Semarang Timur, Rabu (29/8/2018) pagi.
Pria berusia 40 tahun itu diduga menjadi korban perampokan. Korban ditemukan tewas dengan posisi tubuh tergeletak dan penuh luka tusukan di dada dan perut.
“Korban mengalami luka tusukan di tubuhnya. Untuk dugaan masih dalam penyelidikan. Yang pasti saksi sudah kami mintai keterangan. Saksi merupakan teman korban yang mengetahui keberadaan terakhir,” ujar Kapolsek Semarang Timur, Iptu Agil Widias Sampurna, kepada wartawan di Mapolsek Semarang Timur, Rabu.
Sementara itu, saksi yang merupakan teman korban, Sudarsono, 43, mengaku terkejut atas musibah yang menimpa rekannya. Ia mengatakan malam sebelum kejadian sempat melihat korban di lokasi. Namun, sekitar pukul 05.00 WIB, korban sudah ditemukan tergeletak bersimbah darah.
“Dia itu mau antar barang, tapi kok tiba-tiba tewas,” ujar Sudarsono.
Sudarsono mengetahui korban tewas setelah diberitahu warga. Ia pun langsung mendatangi lokasi kejadian dan menemukan rekannya telah tewas.
Sementara itu, tim Inafis Polrestabes Semarang dan aparat Polsek Semarang Timur yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dalam penyelidikan itu, petugas menemukan barang bukti berupa pisau di dekat tubuh korban. Pisau itu diduga milik pelaku yang digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
“Ada pisau tadi dekat tubuh korban. Diduga pisau itu digunakan pelaku saat korban melakukan perlawanan,” terang Wakapolrestabes Semarang, AKBP Enrico Silalahi, yang turut hadir di lokasi kejadian.
Enrico mengatakan saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait motif pembunuhan itu. Meski demikian, ia mengaku ada beberapa barang berharga milik korban seperti handphone dan sejumlah uang hilang.
“Kalau motif nanti tunggu hasil penyelidikan. Motif kemungkinan perampokan karena ada beberapa barang milik korban yang hilang. Untuk jenazah korban saat ini sudah dibawa ke RSUP dr. Kariadi,” tutur Enrico.