Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Property Expo Semarang ke 7 Diharapkan Dongkrak Penjualan Rumah

Sebanyak 11 pengembang dan 5 stakeholder turut meramaikan kegiatan Property Expo Semarang ke-7 di Mall Ciputra Semarang, yang dihelat mulai 12 - 23 September 2018.

Bisnis.com, SEMARANG - Sebanyak 11 pengembang dan 5 stakeholder turut meramaikan kegiatan Property Expo Semarang ke-7 di Mall Ciputra Semarang, yang dihelat mulai 12 - 23 September 2018.

Pameran ini untuk mendongkrak penjualan properti yang kurang bergairah beberapa bulan terakhir

Ketua Panitia Property Expo Semarang, Dibya K Hidayat mengatakan, meski kondisi penjualan properti tengah lesu, pihaknya optimis pameran kali ini tetap bisa mendapatkan hasil sesuai target.

"Meski kondisi sektor properti sedang tidak bergairah seperti ini, kami optimis dan tetap diusahakan sesuai target. Meski begitu kami belum bisa menyampaikan target yang ditetapkan," kata Dibya, Rabu (12/9).

Dibya menjelaskan, kelesuan penjualan properti diakibatkan kondisi ekonomi, politik dan belum bangkitnya mata uang rupiah terhadap dolar, sehingga para pembeli masih berpikir untuk membeli rumah.

Dia menambahkan, dalam waktu dekat para pengembang properti akan mengevaluasi harga jual rumah menyusul naiknya sejumlah bahan bangunan terutama bahan yang diambil dari luar negeri.

"Kita dalam waktu dekat akan menyikapi pelemahan rupiah, kedepan akan ada revisi harga," ujarnya. 

Dikatakan, pelemahan rupiah menjadi faktor pendorong harga bahan bangunan yang naik. Dibya meyebut, bahan bangunan yang impor saat ini masih di dominasi besi dan semen. 

"Bahan bagunan yang terpengaruh dolar akan beranjak naik, apalagi yang ada kandungan bahan baku impor seperti besi dan semen yang pasti akan naik," ujarnya. 

Dia pun berharap, naiknya bahan material impor tidak diikuti pula bahan bangunan lokal seperti batu bata, pasir, dan batu.

Jika semua harga naik, maka sudah otomatis harga properti akan naik. Padahal ungkapnya, ketika harga properti sudah naik maka tidak bisa diturunkan lagi. 

"Rumah kalau sudah kita naikkan misal 10% dan tiba - tiba dolar turun lagi. Harga rumah tidak akan bisa turun," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler