Bisnis.com, SEMARANG - Pelaku wisata di Provinsi Jawa Tengah menilai, kurangnya branding untuk beberapa tempat wisata. Pasalnya, selama ini Jateng hanya menonjolkan 4 wisata unggulan seperti Dieng, Borobudur, Karimunjawa dan Sangiran.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Jateng Joko Suratno mengatakan, selama ini kurangnya branding dan pengelolaan masih menjadi kendala utama untuk tumbuhnya pariwisata di Jawa Tengah.
Selain itu, aksesibilitas menuju tempat wisata juga harus dipikirkan oleh pemerintah.
"Selama ini yang masih jadi kendala adalah branding dan pengelolaan. Sebetulnya Jateng mempunyai banyak potensi wisata yang sedang berkembang, sehingga bantuan dari pemerintah harus dimaksimalkan," kaya Joko kepada Bisnis Jumat (28/9/2018)
Disisi lain, Jawa Tengah juga mempunyai paket wisata unggulan yang banyak menggaet wisatawan domestik maupun luar negeri yakni Jogja Solo dan Semarang. Sebab, 3 kota tersebut mempunyai kemiripan culture khas Jawa sehingga menarik bagi wisatawan.
Kendati demikian, beberapa kemajuan terutama di bidang transportasi cukup banyak seperti adanya Bandara di Karimunjawa. Dia menegaskan, pariwisata Jateng sudah memiliki daya saing secara nasional.
Baca Juga
"Tak dapat dipungkiri pariwisata Jateng memang sedang tumbuh. Ini seiring dengan kemudahan transportasi yang disediakan, sehingga mempermudah wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata yang dituju," katanya.
Sementara itu, lanjut dia Asita Jateng sedang melirik wisata religi untuk ditawarkan. Pasalnya, potensi wisata religi di Jawa Tengah cukup baik seperti napak tilas jejak Walisongo.
Menurutnya, wisata religi sangat potensial khususnya untuk wisatawan domestik. Sebab, wisata regili tidak mengenal hari libur maupun bulan dan dipastikan selalu ramai pengunjung.
"Kami rasa wisata religi di Jateng cukup menjanjikan. Tinggal pengelolaannya saja diperbaiki, sehingga bisa jadi opsi untuk wisatawan ke Jateng selain wisata alam," katanya.