Bisnis.com, SEMARANG--Ekonomi Jawa Tengah pada kuartal III/2018 mencetak pertumbuhan sebesar 5,25% dari periode yang sama tahun lalu (year on year/y-o-y).
Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha informasi dan komunikasi yang tumbuh 11,56%.
Tingginya pertumbuhan pada kategori tersebut tidak terlepas dari pola konsumsi masyarakat yang semakin bergantung pada kebutuhan internet.
Lapangan usaha lain yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi adalah jasa perusahaan yang tumbuh sebesar 9,48% serta jasa lainnya sebesar 8,92%. Adapun dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen mendorong pertumbuhan, kecuali impor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 16,28%.
Sementara itu, dari sisi struktur produk domestik regional bruto (PDRB) lapangan usaha yang paling berperan dalan ekonomi Jateng masih industri pengolahan, pertanian, kehutanan, dan perikanan, perdagangan besar eceran, reparasi mobil-sepeda motor, dan konstruksi.
Total kontribusi seluruh lapangan usaha tersebut mencapai 73,19%.
Baca Juga
Secara kumulatif, ekonomi Jateng pada tahun ini telah tumbuh 5,38% yang didorong oleh pertumbuhan beberapa lapangan usaha seperti informasi dan komunikasi (13,01%), jasa perusahaan (10,14%), dan jasa lainnya (9,36%). Sama seperti kuartal III/2018, pertumbuhan tersebut tertahan oleh impor barang dan jasa yang sampai dengan September 2018 tumbuh cukup tinggi, yakni 15,12%.
"Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah memang tertahan oleh porsi impor kita yang sangat dominan," tutur Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Sentot Bangun Widoyono, Senin (5/11/2018).