Bisnis.com, SEMARANG – PT Federal International Finance (FIF Group) memperkirakan pertumbuhan pembiayaan untuk tahun depan berada di kisaran 3% - 5%.
Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya mengatakan proyeksi tersebut memang cukup konservatif. Pasalnya, ada beberapa faktor yang bisa menahan pertumbuhan pembiayaan belum terlalu tinggi pada tahun depan.
"Kalau lihat situasi seperti ini dengan dolar tinggi dan suku bunga tinggi, secara konservatif 2019 [pertumbuhan pembiayaan] di kisaran 3%-5% di luar harga komoditas," ujarnya usai memberikan bantuan dana corporate social responsibility (CSR) di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/11/2018).
Menurutnya, dampak dari nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga tersebut memang tidak akan langsung dirasakan tahun ini. Pihaknya pun akan menyesuaikan secara bertahap agar tidak terlalu membebani konsumen.
"Kami tidak bisa serta merta meng-adjust ke pasar. Secara bertahap lah. Mungkin 0,5% dulu," tuturnya.
Margono menjelaskan pasar sepeda motor, khususnya Honda, masih menjadi tulang punggung pembiayaan FIF Group dengan porsi sekitar 67%. Oleh karena itu, pertumbuhan pembiayaan tahun depan akan sangat dipengaruhi penjualan kendaraan roda dua tersebut.
"Harapannya, penjualan sepeda motor terus naik karena pertumbuhan kami sangat bergantung ke pertumbuhan pasar motor. Kami sih maunya besar," katanya.
Sementara itu, dia memperkirakan pembiayaan FIF Group hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp37 triliun. Hal tersebut berkaca pada pertumbuhan penjualan sepeda motor Honda tahun ini.