Bisnis.com, JAKARTA--Mimpi masyarakat Semarang Barat untuk mendapatkan layanan akses air bersih melalui jaringan perpipaan akhirnya terwujud.
Hal itu terjadi setelah ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PDAM Tirta Moedal Kota Semarang dengan PT Air Semarang Barat (ASB).
Proyek tersebut merupakan salah satu bentuk Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dalam proyek infrastruktur, khususnya di bidang pelayanan air bersih. PT
CEO Moya Indonesia Holdings Pte. Ltd. Mohamad Selim mengatakan tujuan penandatanganan PKS untuk memperkuat aspek legal yang mengikat selama masa konsesi.
"Moya Group sebagai perusahaan induk PT ASB mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam konsorsium antara PT Aetra Air Jakarta dengan PT Medco Infrastruktur Indonesia untuk mengelola sistem penyediaan air minum [SPAM] di Semarang Barat," ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers, Rabu (12/12/2018).
Dia menuturkan dalam implementasinya, PT ASB akan mulai beroperasi pada 2021 dengan kapasitas produksi 1.000 liter/detik. Selim optimistis pihaknya bakal menyelesaikan SPAM tersebut tepat waktu sesuai dengan jadwal yang diberikan pemerintah.
Baca Juga
Melalui komitmen tersebut, lanjutnya, PT ASB juga diharapkan mampu memberikan hasil optimal untuk membangun dan menyediakan air bersih di wilayah Indonesia. Penambahan jaringan perpipaan bagi masyarakat Semarang Barat secara otomatis akan menambah cakupan layanan (service coverage) PDAM Tirta Moedal.
Selim menambahkan proyek ini menggunakan skema kerja sama Bangun-Guna-Serah (Built-Operate-Transfer) dengan total investasi Rp417 miliar dalam jangka waktu kerja sama selama 2 tahun untuk masa konstruksi dan 25 tahun masa operasi.
"Kami berharap PT ASB dapat memenuhi kebutuhan akses air bersih yang berkualitas dan memiliki kontinuitas pasokan yang baik," jelasnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Moedal M. Farhan mengatakan SPAM Semarang Barat bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan pasokan air bersih warga Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
"Keberadaan SPAM Semarang Barat dapat mencegah penurunan muka tanah (land subsidence) yang kondisinya saat ini sangat mengkhawatirkan," ucapnya.
Moya Group Holding sebelumnya sudah pernah melaksanakan KPBU atau public private partnership yakni di Tangerang, yaitu PT Aetra Air Tangerang. Program PPP semakin menjadi perhatian pemangku kepentingan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya penyediaan air minum.
Dengan skema PPP, pemerintah dapat membagi tugas dengan pihak swasta sehingga bisa berkonsentrasi pada tugas-tugas pelayanan publik lainnya. Kerja sama antara pemerintah dan swasta berlandaskan PP 122/2015 tentang SPAM.
